Thursday, December 29, 2011

Spring In December - Part 8






**...Desember selalu ada untuk semi...**


Anggara berjalan tanpa menoleh sedikitpun... ia tersenyum sendiri dalam langkahnya menuju mobil... ia merasa menjadi lelaki paling bahagia karena telah mencintai sosok wanita yang hatinya benar-benar berkilau bagaikan mutiara... dia semakin mantap untuk meminang alea... ia sengaja pergi begitu saja karena baginya tanpa berucap pun dia sudah tau apa yang akan alea katakan... karena alea telah menjadi bahasa dalam hatinya...

 Dan ketika citra menyaksikan anggara pergi begitu saja... ia langsung mengerlingkan sebelah matanya kepada mas ryan... ryan pun mengerti dengan isyarat dari citra tersebut,, ia segera berpamitan pada alea lalu berlari menyusul anggara... begitu pula dengan aray, dia berpamitan dan langsung meluncur kembali ke cafe...

Waktu telah menunjukkan pukul 18:15... Adzan magrib pun berkumandang...

Alea menawari citra agar ia menginap saja karena ia takut terjadi apa-apa pada sahabatnya itu bila harus kembali kerumahnya lagian mami citra pun masih berada di luar kota... dan citra pun setuju dengan tawaran alea...




***
 ...2 hari kemudian...




Hari ini adalah hari yang dinanti-nanti oleh alea dan beberapa designer yang join bersamanya... yaa... ini adalah Fashion Show pertama yang terbesar bagi alea yang dihadiri oleh ribuan khalayak... Dan terlihat sudah dikursi-kursi undangan termasuk ayah bundanya dan juga papi mami citra, citra serta ryan... Hanya anggara yang tak terlihat di sana... alea celingukan mencari kesana-kemari namun tetap tidak mendapati sosok pemuda yang tinggi berkulit putih dan berhidung mancung itu... "atau jangan-jangan mas anggara dah pulang ke jepang..." ucap alea lirih sambil tarik nafas...


Citra yang melihat alea celingukan seperti itu hanya bisa senyum-senyum sendiri... ia tau apa yang ada dalam fikiran sahabatnya itu... citra pun geleng-geleng kepala sambil berucap lirih "alea... alea...ckckck..."


Sementara ryan sedari tadi sibuk dengan hpnya... ia terlihat sedikit-sedikit mengetik di screen hpnya, sedikit-sedikit lagi menelpon... namun bukan hanya ryan yang mengetahui hal itu citra juga mengetahuinya... yaa.. mereka bertiga sengaja menyediakan surprise buat designer muslimah yang kini benar-benar berada di puncak ketenarannya...

Setelah seluruh rangkaian acara telah berlangsung... alea dan 4 designer kenamaan lainnya segera siap untuk berjalan di atas kancah dasar profesi mereka... yaa di atas catwalk...

Fashion show kali ini memang terbilang benar-benar sukses... semua khalayak yang menyaksikan benar-benar terpukau dan berdecak kagum... dan seperti tradisi setiap selesai fashion show,, setiap designer pun di beri buket bunga... yaa buket bunga... namun diantara designer lainnya hanya alea yang menerima buket mawar merah dan ada kartu ucapannya yang lainnya mendapatkan buket mawar kuning tanpa kartu ucapan... walaupun ia penasaran dengan isi kartu ucapan itu namun alea tetap memasang senyuman 2,2,15 (2 cm ke kiri,, 2 cm ke kanan, dan tahan 15 detik)... senyuman spesial itu untuk sesi pemotretan bagi para teman-teman media yang telah setia mengabadikan fashion show kali ini... alea tak menyadari ada seseorang yang baru saja menyelinap diantara para wartawan tersebut... alea hanya terus tersenyum memasang wajah termanisnya...


Setelah sesi terakhir tersebut alea pun segera turun dari catwalk... ia segera membuka amplop merah marun yang ternyata berisi kartu ucapan berwarna hijau tosca... dan di atas kertas kartu ucapan itu bertuliskan "I love U" wajah alea  berbinar  seketika setelah membaca tulisan itu dan ia pun refleks menghirup aroma kesegaran mawar tersebut namun tiba-tiba saja hidungnya menyentuh sesuatu yang rasanya bukan bagian dari bunga mawar itu,, dan setelah ditatap lekat-lekat ternyata ada sebuah cincin yang diikatkan di antara dedaunan mawar,, cincin yang dibalut dengan kain yang berwarna senada dengan bunga tersebut... dan setelah membuka kain yang membalut cincin itu terdapat sederet kalimat "will u marry me ??


Alea benar-benar tidak dapat menyembunyikan perasaannya senyumnya pun tidak pernah lagi mengkerut... ia pun melihat kanan-kiri dan ternyata ada sosok yang sangat dia kenali... sosok itu  berdiri diantara para kameramen dan wartawan yang mengabadikan FS tadi... sosok pemuda itu mengenakan kaos biru muda dan memegang sebuah camera digital... dan alea pun hanya mampu tersenyum malu-malu lalu berlari memeluk citra dan berkata "cit,, aku ga mimpi kan ??"


Citra yang telah mengetahui rencana anggara tersebut dari ryan... seketika refleks mencubit sahabatnya itu dan berkata "sakit kan,, berarti ini bukan mimpi,, akhirnya yaa nggar,, sahabat sejati kamu itu benar-benar tidak kemana-mana sekarang..."


Wajah alea pun tiba-tiba memerah mendengar ia digodai oleh citra seperti itu ia pun hanya mencubit balik sahabatnya tersebut...

Dan ayah dan bunda alea serta papi dan mami citra hanya tersenyum bahagia melihat anak-anak mereka bersuka cita...



***
...2 hari kemudian...

 Waktu menunjukkan Pukul 11:00... Alea dan citra terlihat tergesa-gesa masuk ke dalam mobil... skedul mereka hari ini adalah ke gedung istimewa dan membicarakan seluruh kelengkapan yang dibutuhkan untuk hari H nanti... yaa... gedung istimewa yang sering mereka bicarakan dalam impian pernikahan mereka sedari kecil... kini impian itu sebentar lagi akan terwujud impian 2 sahabat yang berada di gedung istimewa di hari H yang sama...

Dan sesampainya disana mereka langsung memasukkan data-data pribadinya dalam formulir online untuk daftar pemesanan 1 bulan kemudian tepatnya untuk tanggal 30 desember...

lalu

Pada tanggal 31 desember pasangan ASA (Alea Shafa Anggraeny) & RASA (RAditya praS Anggara) juga CINTA (CItra ANasTAsya) & KASIH (KAharyan SatrIyaH) akan melakukan penerbangan ke korea selatan... lalu selanjutnya akan menghabiskan masa-masa indah mereka yang telah terikat ikatan halal di pulau jeju...



**...Desember selalu ada untuk semi...**


The end

Read More..

Tuesday, December 27, 2011

Spring In December - Part 7







**...Desember selalu ada untuk semi...**


30 menit kemudian citra akhirnya siuman... matanya melirik kesana kemari lalu mencoba bangkit dari sofa namun ternyata ia tak mampu... ia hanya mampu terkulai di atas sofa cafe yang berwarna merah marun itu... tidak lama kemudian seorang waitress cafe pun muncul  dan memberikan citra segelas teh hangat...setelah meneguk teh hangat tersebut wajah citra terlihat agak segaran,, sedikit demi sedikit...


Dan citra pun kemudian meminta tolong kepada waitress itu untuk memapahnya ke toilet... tiba-tiba saja sekembali dari toilet, citra secara tidak sengaja melihat ada vas yang berisi setangkai mawar merah yang terikat pita  soft pink persis seperti pita yang selalu mengikat buket-buket mawar yang diterimanya setiap hari,, setangkai mawar berpita soft pink itu ia lihat di ruang kerja mas aray sang pemilik cafe...

Citra pun mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada waitress cafe yang memapahnya itu "mbak, mas aray suka mawar yaa ???"... Waitress itu pun menjawab dengan anggukan kepala dan berkata "Pak aray memang setiap pagi membawa setangkai mawar merah segar lalu dia masukkan ke dalam vas itu dan mawar sebelumnya dia simpan dalam lemari pendingin yang ada dalam ruang kerjanya..."

Walaupun sebenarnya masih ada beberapa pertanyaan yang mengganjal dibenaknya,, citra memutuskan untuk tidak bertanya lagi... citra merasa takut mengajukan pertanyaan yang lebih lanjut... Ia masih terlihat sangat syok dengan kejadian yang baru saja menimpanya... Ia kali ini tidak mau menerka apapun... walaupun ia masih terlihat sangat penasaran dan menaruh curiga karena waitress itu menjawab dengan gugup dan seperti ada hal yang ditutup-tutupi...

Berselang beberapa saat,, mas aray sang pemilik cafe menghampiri dan menawari citra untuk diantar pulang ke rumah... Citra pun setuju diantar oleh mas aray dengan ditemani waitress yang memberinya minum dan memapahnya tadi...


Sementara di tempat lain tepatnya di rumah alea... alea terlihat menenangkan fikirannya dengan berendam di bathtup dan dikelilingi oleh lilin-lilin aroma teraphy serta ditambah dengan alunan instrumental... Alea juga masih terlihat sangat syok dengan kejadian barusan... matanya yang sipit kini bengkak karena sedari berbalik arah tadi hingga sepanjang perjalanan pulang ia tidak pernah berhenti menangis... Ia masih tidak percaya bila lelaki yang janjian bertemu dengan citra ternyata orang yang selama ini dia cintai, mas anggara... ia hanya terlihat berulang-ulang menarik nafas lalu menghembuskannya lewat bibir... 

Alea juga sama sekali tidak menyadari bila bibi sedari tadi mengetuk-ngetuk pintu kamarnya... pembantu alea yang rada bawel itupun kembali ke depan menemui anggara dan berkata "maaf,, den anggara mbak aleanya ga jawab bibi dari tadi,, den anggara telpon aja ke hpnya deh,, bibi masih banyak kerjaan nihh..."

Anggara yang wajahnya masih terlihat pias hanya bisa mengangguk,, kali ini ia benar-benar merasa bersalah pada alea... ia tidak mengira sama sekali hal ini akan terjadi... yang berputar-putar dalam fikirannya pun hanyalah pertanyaan yang akan dia ajukan kepada nona whan yang ternyata citra "menurutmu seorang wanita senang dilamar dengan cara seperti apa ???..." yaa.. kata-kata yang tadinya untuk masa depan alea itu,, kini menjadi senjata yang bisa menghancurkan rencana masa depannya secara keseluruhan... anggara tidak menyangka bila keinginannya untuk memberi surprise di acara Fashion Show alea yang di gelar 2 hari lagi ternyata berakhir dengan sebuah tragedi yang benar-benar diluar dugaan...

Sementara citra yang baru saja sampai di kediamannya terlihat di papah lagi oleh waitress cafe hingga ke dalam ruang tamu dan mas aray terlihat ikut mengekor dibelakang mereka... citra yang belum sempat duduk tiba-tiba saja dicekoki dengan pertanyaan bertubi-tubi dari mas ryan yang baru saja datang dengan tergesa-gesa "kamu ga apa-apa kan cit ?? apa perlu di bawa ke rumah sakit ?? atau kamu mau makan makanan apa,, nanti mas beliin buat kamu ??" 

Citra hanya tersenyum lalu berkata "citra ga apa-apa kok mas,, cuma masih agak puyeng aja dikit..." Ryan terlihat benar-benar cemas dengan keadaan tunangannya itu,,, semenjak anggara menelponnya dan mengatakan citra pingsan... ia tidak bisa tenang lagi... padahal pada saat anggara menelponnya, ia sementara mengajar di kelas,, yaa.. ryan adalah dosen di salah satu universitas negeri di kota itu... meskipun terpaut 5 tahun lebih tua dari citra... ryan tetap terlihat tidak beda jauh dengan citra... ryan yang kharismatik dan merupakan dosen idola bagi para mahasiswi-mahasiswinya itu adalah menantu idaman bagi maminya citra... 


Aray dan waitress cafe itu pun segera berpamitan... citra mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua dan meminta maaf karena tak bisa mengantarkan mereka meskipun hanya sampai depan pintu... Keduanya pun hanya tersenyum dan waitress itu berkata "ga apa-apa kok mbak citra,, mbak citra banyak istirahat aja semoga cepat sembuh yaa... kami pamit dulu"


Mereka kemudian diantar oleh ryan hingga ke halaman depan,,, citra pun tak melepas pandangannya hingga mereka keluar dari rumah... namun tiba-tiba saja citra melihat sebuah amplop di tempat mas aray duduk sebelumnya... citra yang masih melihat mereka dari balik kaca ruang tamu pun memanggil-manggil mereka,, namun sayangnya baik mas ryan,, mas aray maupun waitress itu tak ada yang mendengar suara citra...


Hingga pada saat ryan kembali masuk ke dalam rumah ia mendapati citra yang masih terheran-heran melihat isi dari amplop tersebut... Ryan pun bertanya "ada apa cit,, apanya yang sakit??" citra hanya menggeleng dan memperlihatkan kepada ryan isi dari amplop tersebut... Ryan pun mengerinyitkan dahinya,, ia sama sekali tidak mengerti maksud citra tersebut... Belum sempat ryan bertanya lebih lanjut citra telah mendahuluinya bercerita,, citra bercerita semuanya,, tentang mawar merah,, kartu ucapan,, akun isengnya,, dan tentang pertemuan dengan annaiyyong anasuki yang ternyata anggara...


Setelah mendengar semua cerita citra,, ryan pun kemudian berkesimpulan bahwa semua yang terjadi benar-benar murni kesalah-pahaman dan harus segera di konfirmasi pada alea dan anggara dan menurutnya semua hal yang terjadi tersebut ada kaitannya dengan pemilik cafe di taman itu...


Citra yang merasa tubuhnya masih sangat lemah itu pun mengatakan "mas ryan mau bantu citra kan ?? mas lihat sendiri jangankan pergi menemui alea berdiri saja citra masih harus dibantu..."


Ryan pun tidak mau menyia-nyiakan waktunya... ia segera memapah citra ke mobilnya dan segera meluncur ke cafe taman...


Sesampainya kembali di taman,, citra memutuskan untuk tetap berada dalam mobil dan mas ryan yang menemui mas aray sang pemilik cafe tersebut... Ryan bergegas ke cafe  dan langsung menuju ruangan aray... Ruangan aray kosong, yang ada hanya tatanan rapi dari seluruh barang-barang di dalamnya dan tiba-tiba saja mata ryan tertuju pada nama yang terukir di atas meja,, nama yang merupakan tanda pengenal sang pemilik cafe... ARAY ANDRIAWAN...


Ryan pun berucap lirih "tidak salah lagi, pasti dia orangnya"... ryan yang masih berkesimpulan sendiri dengan nama yang dilihatnya tiba-tiba dikagetkan oleh suara deheman... yang ternyata aray... aray pun berkata " ada yang bisa dibantu mas ryan, atau mungkin ada barang dari mbak citra yang ketinggalan..."


Ryan tidak menjawab ia segera mengeluarkan amplop putih milik aray yang tertinggal di rumah citra... 

Aray pun mulai terlihat gugup ia menerka-nerka apa yang akan dilakukan oleh ryan padanya... Tanpa melihat isi dari amplop itu ia sudah mengetahui bahwa amplop itu adalah amplop yang berisi kartu ucapan buket yang akan dia kirim ke citra untuk esok hari... Amplop yang didalamnya telah bertuliskan inisial namanya AA... Namun aray tetap pura-pura tidak tau menahu...


Ryan pun segera berkata "Pak aray,, jika anda memang seorang lelaki sejati berarti anda tidak akan pernah ingin melihat kedua wanita yang telah bersahabat sedari dulu itu salah paham hanya karena ulah dari pak aray..."


Aray diam.. ia berfikir dan berusaha mencari cara agar ryan tidak memojokkannya seperti itu...


Ryan terlihat menahan amarahnya, ia mengulangi kata-katanya hingga 3 kali... ia tetap menjaga sikapnya karena ia ingin aray bercerita jujur dan bersedia menemui alea dan anggara lalu menjelaskan semuanya sekalipun dalam hatinya berkata "ingin sekali aku menonjok lelaki yang sudah berani mengirimi tunanganku bunga setiap hari,,, arrrggghhh..."

Aray pun akhirnya meminta ryan untuk duduk dan bersedia akan menjelaskan semuanya... aray menceritakan semuanya dari awal, dari dia menaruh hati kepada citra, hancurnya hatinya ketika mendengar citra telah dijodohkan oleh maminya, hingga buket mawar yang dikirimnya setiap hari... ia pun meminta maaf pada ryan "aku minta maaf atas kejadian ini,, aku juga sama sekali tidak kefikiran semua ini akan terjadi karena yang aku tau aku memiliki rasa kepada seseorang yang akan menikah dengan lelaki lain dan satu-satunya keinginanku hanya ingin melihat wanita yang aku cintai itu tersenyum dengan hal yang aku lakukan, dan satu-satunya cara yang aku tau hanyalah dengan mengirimi dia buket mawar setiap hari... ryan,, kamu tidak akan pernah mengerti bagaimana hancurnya perasaanku, karena kamu tidak ada di posisiku,, yaa.. kamu tidak akan pernah tau bagaimana rasanya..."

 Ryan yang tadinya ingin meluapkan seluruh amarahnya itu segera menepiskan keinginannya tersebut... dalam hatinya ia selalu berucap "sabar ryan,, sabar ryan,, meskipun di sisi lain ada kata-kata yang juga tidak berhenti berputar-putar mengelilingi fikirannya "betapa sakit hatinya aku,, di depan mataku sendiri dan dengan telingaku sendiri aku mendengar lelaki lain mencintai tunanganku,, ingin rasanya aku enyahkan kamu dari bumi ini...arrgghhh..."


Ryan menarik nafas panjang dan berkata "baiklah aku akan memaafkan seluruh perbuatanmu,, walaupun sebenarnya aku sangat tidak rela melakukan itu,, namun itu harus aku lakukan karena aku mencintai citra sepenuh hatiku dan tidak ingin melihat dia terluka, jadi tolong semua penjelasan kamu ini, kamu jelaskan depan alea dan anggara,, agar citra yang katanya wanita yang kamu cintai itu tidak berada dalam lingkaran masalah gara-gara perbuatan kamu..."

Aray menatap lekat-lekat wajah ryan dan ia pun menelan ludahnya mendengar kata-kata itu... betapa tidak,, dia harus berbicara dan berjanji dengan lelaki yang akan menikahi wanita impiannya itu... harus menuruti semua kata-kata dari seseorang yang seharusnya menjadi musuhnya seumur hidup... hatinya betul-betul dipenuhi dengan bara berkobar... Aray pun tidak menjawab kata-kata ryan dia bergegas keluar kantor dan menuju parkiran...


Ryan yang melihat aray bertindak seperti itu telah mengerti bila aray telah setuju dengan kata-katanya hanya saja dia tidak ingin menjawab karena dia gengsi mengakui kesalahannya...

 Citra yang sedari tadi menunggu dalam mobil langsung mencekoki ryan dengan pertanyaan " gimana mas,, apa mas aray pelakunya,, apa mas aray bersedia mengakui semuanya di depan alea dan anggara ???"


Ryan hanya mengangguk dan segera mengikuti mobil aray yang sudah tancap gas beberapa menit sebelumnya...


Yaa memang benar, aray menuju rumah alea... setibanya di sana aray sudah terlihat agak tenang wajahnya sudah tidak memerah seperti sebelum dia berangkat dari cafe tadi... dan anggara yang ternyata masih menunggu di teras depan rumah alea melihat aray,, ryan dan citra turun dari mobil mereka...

Dalam hati anggara bertanya-tanya "apa yang mereka lakukan disini,, bisakah mereka membantuku memulihkan hati alea yang terlanjur tersakiti oleh semuanya ??"



Citra dan ryan yang melihat anggara ada di teras segera menghampirinya,, lalu citra pun berkata "mas anggara,, maafin citra yaa semoga alea bisa mengerti penjelasan kami nanti..."



Dan Aray yang masih berjalan gontai itu juga segera masuk ke dalam rumah alea...


Pembantu alea yang sementara di dapur dikagetkan oleh suara bel yang bertubi-tubi... dia mengomel namun tetap berjalan cepat menuju pintu... dan setelah pintu terbuka, bibi yang melihat citra begitu pucat pun segera berkata "astagfirullah,, mbak citra kenapa bisa pucat begini ?? tunggu yaa bibi panggilin mbak alea dulu,, tapi ga tau juga nanti mbaknya mau keluar atau tidak soalnya waktu pulang tadi mbak alea langsung lari ke kamar sambil menangis,, bibi juga ga tau kenapa mbak..."


Citra mengangguk dan berkata "bi,, tolong bilangin ke alea kalau citra yang datang..."


Sang bibi yang khawatir melihat keadaan citra tanpa basa-basi langsung berlari menuju kamar alea... 


Waktu sudah menunjukkan pukul 17:45... alea yang telah merasa agak segaran pun mengambil wudhu kemudian lanjut membaca Al-qur'an... baru beberapa ayat yang sempat dibacanya tiba-tiba bibi datang mengetuk pintunya... alea pun segera bergegas membukakan pintu... pintu belum sepenuhnya terbuka namun bibi langsung nyerocos "mbak,, ada mbak citra dibawah dengan den anggara, den ryan sama satu lagi ga tau siapa mbak... mbak,, mbak citra terlihat pucat sekali, sampai-sampai jalan saja dipapah sama den ryan..." alea yang masih mengenakan mukena hijau muda itu terlihat cemas mendengar keadaan sahabatnya yang digambarkan oleh bibi... dia pun segera turun, sekalipun dalam hatinya masih merasa sangat tersakiti... alea memang sangat menyayangi citra... apalagi bila menyangkut kesehatan sahabatnya itu ia pasti segera bergegas,, karena citra memang mengidap penyakit jantung bawaan sedari lahir...

 Melihat alea yang berlari menuruni anak tangga satu per satu citra tersenyum dan dalam hatinya berkata "aleaku memang tidak pernah berubah, apapun yang terjadi dia pasti selalu ada untukku,, maafkan aku alea sayang... maafkan aku yang telah menyakitimu..."  citra tak sadar bila di sudut-sudut kelopaknya telah berkumpul air mata yang siap membanjir kapan saja...

Sesampainya di ruang tamu alea langsung menghampiri dan memeluk citra lalu berkata "kamu kok pucat gini sayang ???... maafin aku yaa,, tadi aku refleks ninggalin kamu di sana...


Citra tersenyum dan tak kuasa lagi menahan air matanya,, ia memeluk pun alea dengan erat dan berbisik "aku yang minta maaf nggar,, aku yang salah... aku yang nyakitin kamu..."


Alea menghapus air mata sahabatnya itu... ia tau citra tidak akan pernah tega menyakitinya... dan baginya bukan citra yang menyakitinya namun dirinyalah yang menyakiti dirinya sendiri... karena ia yang terlalu berharap pada sesuatu yang memang belum pasti menjadi miliknya... saat itu alea belajar bahwa sesuatu yang paling berharga adalah persahabatan... dan ketulusan, kepercayaan serta kejujuran adalah kunci dari persahabatan... namun ia pun tak menyangkal bila  perasaannya terhadap mas anggara memang sedari dulu telah bersemayam namun kali ini ia telah ikhlas mengembalikan perasaannya kepada Sang Pemilik Rasa,, dan senantiasa berdo'a semoga Sang Pemilik Rasa menyatukan rasa yang ada dalam sanubarinya untuk bersamanya... yaa bersamanya.. bersama dia di dunia juga di akhirat...

Melihat adegan dua sahabat itu aray yang tadinya gontai dan enggan untuk berbicara,, kini mengatakan seluruhnya tanpa ada yang ditutup-tutupi sedikitpun... aray meminta maaf sedalam-dalamnya kepada semuanya tanpa terkecuali termasuk kepada ryan... dan aray pun berkata "dari kalian aku belajar arti sebuah cinta,, belajar arti sebuah ketulusan dalam mencintai,, kini aku tau bahwa memang benar cinta diciptakan bukan untuk menyakiti,, cinta itu membahagiakan,, dan bila kau ingin merasakan kebahagiaan dari cinta itu maka tuluskanlah hatimu untuk melihat orang yang kau cintai itu bahagia dan tersenyum, terlepas apakah engkau memilikinya atau tidak setidaknya kau telah berhasil membuat orang yang kau cintai itu tersenyum,, dan itulah kebahagian yang paling tinggi bagi seseorang yang mencintai..."


Mendengar aray berkata seperti itu ryan segera menepuk pundak lelaki yang hampir menjadi musuh seumur hidupnya lalu berkata "aku tau perasaanmu terhadap citra mungkin lebih dalam dari perasaanku terhadapnya, namun harus kau tau bahwa ada yang namanya takdir,, dan takdir itulah yang menyatukan aku dengannya dengan seseorang yang ternyata juga kau cintai,, namun kami semua akan selalu mendo'akanmu semoga engkau mampu mencintai jodohmu kelak melebihi dari perasaanmu kepada citra,, dan kami tau bahwa kamu pantas untuk mendapatkan yang terbaik..."

Aray hanya tersenyum dan menepuk balik pundak ryan...

Dan anggara yang sedari tadi hanya terdiam tiba-tiba pamit dan tak meninggalkan sepatah katapun... melihat anggara yang pergi begitu saja alea merasa semakin sakit dan dalam hatinya lirih berucap "mungkinkah benar, mas anggara tidak pernah mencintaiku???"



 **...Desember selalu ada untuk semi...**



*** To be continued
Read More..

Sunday, December 25, 2011

LOMBA ESSAI ANNIDA-ONLINE “IMPIANKU DI TAHUN 2012” (MIMPI SEJUTA DOLLAR)

Mimpi sejuta dollar, kenapa tidak? Terkadang banyak yang menganggap mimpi itu adalah hal yang sia-sia. Namun bagi saya pribadi, mimpi itu adalah jembatan harapan dalam kenyataan. Yaa... maka dari itu saya termasuk dari salah satu pemimpi sejati (maaf, malah curhat, hehehe…).

Tiap-tiap pemimpi memiliki cara tersendiri dalam menggantungkan impiannya. Dan saya salah satu kategori pemimpi yang mencatat mimpi-mimpi saya lewat fikiran lalu menuliskannya di atas kertas dan menempelkannya erat-erat dalam do’a.

Dan ketika pertama kali membaca tema di atas (“Impianku di Tahun 2012”), maka begitu banyak hal yang terlintas dalam benak dan insya Allah semoga semuanya bisa terwujud. Aamiin.

Ada beberapa poin penting yang akan saya beri warna-warni di schedule impianku di 2012, di antaranya sebagai berikut:
  1. Poin pertama adalah impian dalam bentuk sifat dan psikis (menjadi pribadi yang lebih baik, lebih ikhlas, lebih kuat dalam menghadapi ujian-Nya, lebih ceria, dan lebih semangat dibanding tahun sebelumnya dan semoga makin disayang oleh Allah, keluarga, sahabat, dan teman-teman serta orang-orang di sekitar dan seluruh dunia)
  2. Poin kedua adalah impian mengenai status studi (segera lulus dari kuliah profesi akuntansi dan mengabdi kepada Negara menjadi akuntan profesional)
  3. Poin ketiga adalah impian mengenai hobi (menjadi penulis terkenal dan mempersembahkan tulisan-tulisan terbaik untuk para pembaca, karena bagi saya menulis bukan hanya sekedar hobi melainkan sebagai tempat untuk menyebarkan kebaikan)
  4. Poin keempat adalah impian mengenai bisnis (menjadi pebisnis wanita yang andal, yakni meneruskan bisnis keluarga dengan menambahkan beberapa inovasi terbaru agar lebih menarik minat para konsumen. Bisnis yang akan saya lanjutkan nanti Insya Allah bisnis Mama yang bergerak dalam bidang fashion)
  5. Poin kelima adalah impian mengenai kerinduan menginjakkan kaki di baituLlah (ingin berhaji namun belum daftar dan tidak mungkin masuk ke dalam kuota maka semoga umrah bisa terwujud meskipun dananya lewat celengan kaleng)
  6. Poin keenam adalah impian mengenai status baru selanjutnya (sengaja saya meletakkan impian ini di poin terakhir karena saya ingin impian yang satu ini menjadi sandaran akhir yang sempurna dari segala impian, menjadi tempat persinggahan dunia terakhir yang terindah, menjadi penutup dari segala kekurangan diri dan menjadi penyempurna dalam ibadah, yaa… saya ingin menikah denganmu,  jodohku...)


    ***************************************************


Read More..

Thursday, December 22, 2011

Spring In December - Part 6


**...Desember selalu ada untuk semi...**



Disela-sela mengecek penjualan, citra me-reply message annaiyyong "Wa'alaikum salam,, trimakasih yaa mr. annaiyyong semoga harimu juga menyenangkan..."

Beberapa detik kemudian pesan itu kembali berbalas "owya,, apa nona whan ada waktu untuk bertemu langsung, ada hal yang ingin aku tanyain... "

Jantung citra tiba-tiba dag dig dug serr... entah kenapa dia kembali berfikir apa benar annaiyyong benar-benar mengenali dirinya... ia pun hanya me-reply message itu dengan "emoticon wajah tanpa ekspresi dan emoticon smile berkacamata..."

Message itupun kembali berbalas "semoga nona whan berkenan dan bisa menyempatkan waktunya besok jam 4 sore di taman kota,, terimakasih sebelum dan sesudahnya nona whan..."

Seketika seluruh bayangan buket-buket mawar merah itu terlintas,, citra memikirkan hal apa yang akan ditanyakan oleh seseorang yang telah mengiriminya puluhan buket mawar itu jika bukan...??? "aahhh,, masa'' iyaa annaiyyong itu mengenaliku..." ucapnya lirih...

Fikiran citra ternyata berbanding terbalik dan benar-benar berputar 180 derajat dari hal-hal yang ada dalam benak annaiyyong anasuki... annaiyyong sama sekali tidak bermaksud apapun dengan pertemuan itu... baginya pertemuan itu tidak lebih hanya ingin menanyakan sesuatu kepada seseorang yang selama ini dekat dan asyik untuk dia temani berbagi cerita... dia hanya ingin menanyakan sesuatu... sesuatu yang ternyata berkaitan langsung dengan masa depan alea... 

Tiba-tiba terdengar suara pintu berderit dan sapaan alea pun membuyarkan seluruh hal yang ada dalam benak citra "Cit,, dah kelar belum ???"

"Dikit lagi nggar,, tinggal di save kok..." jawab citra tergesa-gesa

 Sembari menunggu citra berbenah... alea kembali ke ruang kerjanya mengambil sweater,, yaa.. di luar memang sangat dingin dan aroma-aroma hujan pun masih terasa...

Beberapa menit kemudian alea dan citra terlihat keluar dari butik dan berjalan ke arah resto seafood yang berada di pojok dan hanya berjarak 5 toko dari ASAsshion Boutique...

Dan disela-sela menunggu pesanan tiba,, citra pun bercerita pada alea tentang annaiyyong anasuki,, tentang akun-akun isengnya yang dia beri nama Chainny Bellawhan dan tentang seluruh hal yang ada dibenaknya mengenai buket-buket mawar itu,, ia juga bercerita bahwa ia merasa, yang mengiriminya mawar setiap hari adalah anniyyong anasuki sesuai dengan inisial AA yang selalu hadir di setiap kartu ucapan buket itu... citra pun bercerita tentang permintaan annaiyyong yang ingin bertemu dengannya di taman kota besok jam 4 sore...

Mendengar cerita panjang lebar dari sahabatnya itu alea pun tersenyum lalu memasang wajah seriusnya dan berkata "dengerin yaa nona bellawhan,, jangan sampai cerita ini sampai ke telinga mami atau mas ryan kamu itu,, bisa berabe ntar..."

Citra menggaet tangan alea dan berkata " ga mungkin nggar,, satu-satunya orang yang tau hal ini cuma kamu... ini juga baru aku ceritain barusan ke kamu..."

Alea pun kembali menasehati citra "okelah kalau dia mengajak kamu ketemuan  aku deal-in tapi kamu ga boleh sendiri, nanti aku temenin kamu ketemu sama dia..."

Citra tersenyum dan segera mengangguk pertanda setuju dengan kata-kata sahabatnya itu...

***
Keesokan harinya pukul 15:55 WIB,, alea dan citra berangkat menuju taman kota... perjalanan ke taman yang diperkirakan akan ditempuh hanya dengan 5 menit saja oleh sang designer muslimah kenamaan itu...

Dan Sebelum turun dari mobil citra mengecek kembali pesan di akun bellawhannya... terlihat satu pesan baru dari annaiyyong anasuki... mmmhhh... "Nggar,, dipesannya bilang kalau dia ada dipelataran cafe..." dengan wajah bersemangat citra mengatakan kepada alea...

Alea hanya mengangguk dan senyum-senyum tipis... lalu keduanya pun segera berjalan menuju cafe... dari jauh telah terlihat sosok pemuda yang tengah bersantai di pelataran cafe sambil menyeruput minumannya...

Namun dari arah yang jaraknya tinggal beberapa meter lagi tiba-tiba saja pemuda itu berbalik dan melihat sosok alea dan citra...

Seketika alea pun merasa dunia berhenti berputar... jantung alea yang tadinya berdegup normal kini berdegup sangat cepat... keringat-keringat dingin pun seketika bermunculan di wajah manisnya... dan danau yang tepat berada di sebelah kanannya seolah telah mengguyurkan seluruh airnya ke tubuhnya... alea menghentikan langkahnya, ia segera berbalik arah dan berlari menuju parkiran...

Sementara citra terlihat begitu pucat pasi... ia ingin mengatakan sesuatu namun lidahnya telah keluh untuk berucap... ia ingin mengejar alea namun kakinya sudah tidak mampu lagi bertahan dan buuuukkkkkkkkk... citra pingsan dan terjatuh seketika di pelataran cafe...

Tidak ada kata... apalagi perbincangan... pertemuan itu hanya menyisakan luka dalam untuk alea...

Sedang anggara yang masih belum percaya dengan semua hal yang terjadi dihadapannya,, tak menyadari bila citra telah terjatuh tepat beberapa meter darinya... namun mas aray sang pemilik cafe yang menyaksikan kejadian itu segera menyuruh karyawatinya membopong citra ke dalam cafe...

Alea tak mengetahui lagi apa yang terjadi di area cafe ia hanya terus berlari dengan wajah sendunya dan buru-buru masuk ke dalam mobilnya... air matanya yang sedari tadi telah meluruh sepanjang jalan semakin menderas ketika dalam yaris berwarna merah muda itu... Dan Tiba-tiba terngiang kata-kata kiran mahasiswi asal india yang merupakan sahabatnya ketika kuliah di dubai "alea tinggallah bersamaku di sini,, mungkin indonesia memang seluruh hidupmu namun perlu kau tau meskipun dubai telah memberi banyak air mata dan luka namun ia tetap bisa menghapusnya dengan seluruh keindahan yang terhampar di sini… come on baby, stay with me here…”  

Kata-kata itu segera menelusup ke dalam sendi-sendi fikirannya, dan alea pun seketika  ingin ke dubai namun fashion shownya yang tinggal dua hari lagi membuat dadanya semakin sesak dan membuat air matanya kian tumpah ruah… “kenapa harus kamu yang aku cintai… mas anggara…” lirih alea ditengah isakannya.




**...Desember selalu ada untuk semi...**



Read More..

Monday, December 19, 2011

Spring In December - Part 5




**...Desember selalu ada untuk semi...***


Hari ini citra terjun langsung mengurus dan mengecek penjualan online ASAsshion boutique... untuk melihat berapa pesanan konsumen sekaligus menambahkan beberapa produk dan model terbaru di blog dan jejaring sosial ASAsshion boutique... citra mengecek sendiri karena karyawan-karyawan butik sedang sibuk mempersiapkan hal-hal yang akan digunakan untuk fashion show 3 hari lagi... fashion show yang kali ini, bisa dikategorikan loncatan yang mencengangkan untuk alea bila melihat karirnya yang baru 2 bulan terakhir...

Sementara di ruangan yang lainnya alea tampak sangat sibuk dengan berkas-berkasnya... fashion show ini memang join dengan beberapa designer muslimah kondang lainnya... dan sepertinya fashion show ini benar-benar telah menguras tenaga dan fikiran alea... ia benar-benar tampak kelelahan... peluh dikeningnya tak berhenti mengucur padahal temperatur ac di ruangannya telah berada di titik 16 derajat...

Tiba-tiba di sela kesibukannya terdengar dering hp yang singkat... dan memang hanya dering sms...

Alea pun segera menyambar hpnya yang berada di meja kecil dekat jendela dan segera membaca pesannya " Assalamu'alaikum sang designer kondang,, boleh nanya ga,, apa aku ga di undang untuk hadir di FS yang digelar 3 hari lagi ?? (disertai emoticon smile berkacamata)..."
  
Alea seketika tersenyum melihat pesan singkat dari mas anggara itu dan dengan secepatnya ia mengetik untuk me-reply nya " Wa'alaikum salam insinyur robotik,, tadinya pengen di undang sih tapi ga jadi, takutnya ngerepotin sang robotik jepang (disertai emoticon smile)..."

Tidak lama kemudian light hp itu kembali berkerjap-kerjap... "Yaa smart girl,, ada benernya juga itu,, memang sih ngerepotin kalau di suruh mindahin butik kamu ke jepang... (disertai emoticon smile menjulurkan lidah) mmhh,, AKU LAGI ADA DI INDO KOK,, JADI TENANG AJA YAA... (emoticon smile)..."

Alea kembali tersenyum melihat pesan singkat itu... tersenyum yang sangat manis... dalam hatinya benar-benar berbunga-bunga sembari lirih berucap "kamu memang selalu bisa ngertiin aku mas... buatku kamulah tamu yang paling spesial di fs nanti... mas anggara..."

Saat itu citra yang sedang berada di ruangan berbeda yang tepat depan ruangan alea namun hanya berbatas kaca itu melihat dengan jelas alea senyum-senyum simpul sendiri... dalam hatinya begitu penasaran... apa yang membuat sahabatnya senyum semanis itu padahal ia sementara mencocokkan padanan warna hasil designnya dengan design designer lain... citra melambaikan tangannya memberi isyarat ke alea namun alea sama sekali tak melihat lambaian citra... ia pun memutuskan untuk menanyakan hal itu pas rehat siang nanti sambil lirih berucap "mmmhhh pasti ada yang spesial... alea kan paling pantang senyum semanis itu apalagi selagi bekerja..."

Uuuhhhhh... citra menggerutu karena koneksi jaringan internet hari ini benar-benar lambat...

Dan untuk menghilangkan rasa bosannya menunggu loading, citra pun online di jejaring sosial pribadinya lewat hp... yaa... di akun jejaring sosial namun bukan yang dikenali oleh orang-orang terdekatnya... akun yang ini berbeda... Chainny Bellawhan...

Citra sengaja membuat akun satu lagi untuk privasinya... dia ingin memiliki dunia sendiri tanpa harus ada relationship status di akunnya... ia hanya ingin merasakan bagaimana kehidupannya bila nama mas ryan tak tampil sebagai tunangannya... dan bagaimana rasanya tanpa ada seorangpun yang mengenali dirinya sama sekali... ia hanya benar-benar ingin tau bagaimana rasanya bila memiliki kehidupan only her who knows ... itu saja tidak lebih... 

Dan di home akun Chainny Bellawhan tersebut terlihat ada beberapa pemberitahuan dan pesan baru... Citra pun melihat pesannya dan salah satu diantaranya dari Annaiyyong Anasuki (Apa kabar nona whan,, semoga harimu menyenangkan...)

Annaiyyong Anasuki memang salah satu teman terdekatnya di akun yang Chainny Bellawhan tersebut,,, entah kenapa citra merasa sangat nyaman saat ngobrol dengannya... Dan entah ingin menguji atau apa,, Annaiyyong pernah berkata bila sebenarnya ia tau siapa itu Bellawhan... Itulah yang membuat citra merasa yakin bahwa pengirim buket mawar merah itu adalah dia,, karena di setiap buket itu tiba kartu ucapan pengirimnya selalu tertulis inisial AA...
 
Alea pun juga melihat inisial itu namun dia tidak pernah menghiraukannya... ia fikir AA itu hanyalah inisial yang digunakan oleh mas ryan spesial untuk citra... Namun semua dugaan itu ternyata salah... yaa... semuanya diluar dugaan...



 **...Desember selalu ada untuk semi...***




To be continued

Read More..

Sunday, December 18, 2011

Spring In December - Part 4


**... Desember selalu ada untuk semi...**

Semenjak pulang ke indonesia,, alea sibuk mengurus butik muslimahnya... lulusan heriot-watt university dubai jurusan fashion design ini menyalurkan seluruh kemampuan dan bakatnya di dunia fashion dalam bentuk rancangan-rancangan khusus untuk muslimah, baik dari kain yang modern hingga yang dipadukan dengan kain-kain tradisional khas indonesia... rancangan alea yang tetap dalam batas syari'ah namun tetap indah di pandang menjadi kekuatan utamanya...

Dalam dua bulan terakhir ini rancangan alea mendapat respon yang positif baik dari kalangan masyarakat maupun teman-teman seprofesinya... dengan seketika alea pun menjadi icon dalam fashion muslimah di indonesia... Dan ASAsshion Boutique (yang singkatan dari Alea Shafa Anggraeny's fashion) menjadi salah satu butik terfavorit untuk kaum muslimah...

Untuk dua bulan terakhir ini pun citra lebih banyak menghabiskan waktunya menemani alea dalam mengurus butik... lulusan australian national of university jurusan manajemen ini pun seketika menjadi model dadakan sekaligus manajer pemasaran ASAsshion Boutique... walaupun sebulan lagi ia akan menjadi dirut di salah satu cabang perusahaan papinya, citra tetap bersemangat menemani alea dalam mengurus butik... ia terlihat hanya sesekali berkunjung ke rumah calon mertuanya... itupun bila ada acara keluarga dan ia mengekor maminya...

Sementara di sela-sela kesibukan keseharian tersebut... alea tetap menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah citra setiap weekend tiba... itu sudah merupakan salah satu rutinitas wajibnya... dan setiap kali alea berkunjung ia selalu mendapati sebuket mawar merah nan indah di meja riasnya citra... alea pun setiap melihat buket itu selalu tersenyum dan seketika menggodai sahabatnya dengan mengatakan "citra sahabatku adalah wanita paling bahagia di dunia karena di anugerahi seorang calon suami seperti mas ryan,, selain dia sholeh,, cakep,, romantis pula..."


Citra selalu tersipu setiap kali alea menggodainya seperti itu... walaupun ia sendiri tau bahwa mawar itu bukan dari mas ryan... namun dari seseorang yang tidak pernah ia ceritakan pada alea...

Selain kehadiran kamu nggarr,, yaa mawar merah itu yang selalu membuat hidupku tambah bersemangat... ia selalu hadir setap pagi dengan kesegaran yang berbeda dan aroma yang khas... itulah jawaban citra setiap alea bertanya apa arti buket mawar merah itu untuk dirinya...

Candaan khas ASA & CINTA tak pernah berujung tika membahas hal itu... namun mereka berdua tidak pernah menyadari bila buket mawar merah itu kelak akan menguji kadar ikatan persahabatan mereka berdua... yaa.. sebuket mawar merah nan indah itu...


**... Desember selalu ada untuk semi...** 




To be continued
Read More..

Friday, December 16, 2011

Spring In December - Part 3


***...Desember selalu ada untuk semi...***

25 menit kemudian awan telah berhasil mengepung arena dan menyiapkan amunisinya untuk menggempur taman kota....

Alea dan citra pun terlihat bergegas meninggalkan pohon kenangan mereka... Keduanya berlari-lari kecil menuju cafe yang berada dekat gedung berplatform merah... Cafe yang menjadi tempat spesial yang kedua bagi mereka di taman kota...

"Ga banyak yang berubah ya di sini,," celetuk citra sembari berjalan menuju tempat favoritnya

Alea pun dengan setia mengekor di belakangnya dan berujar "yaa,, memang ga banyak yang berubah,, namun ada satu hal yang sudah pasti berubah..." alea sengaja memotong kalimatnya dan berjalan mendahului citra lalu berbalik seolah meminta tanggapan secepatnya

Citra dengan spontan bertanya "apa coba??"

"yang pasti berubah... yaa... kamu yang dah lebih berumur sekarang..." Alea segera duduk manis sambil tertawa cekikikan...

"Nggaarrrrrrr..." Citra pun ikut duduk namun tetap membelalakkan matanya...

Tiba-tiba di sela gurauan mereka... ada derap langkah yang semakin mendekat... takk..tikk..tukk... dan ucapan pemilik langkah tersebut pun berhasil melerai candaa tawa alea dan citra...

"Siang nona-nona manis,, lama tak menyaksikan kalian berdua di tempat spesial kami ini..." Sapa pemilik langkah yang ternyata pemilik cafe

"Ahh... mas aray bisa aja,, masih ngenalin kami ternyata..." citra tersenyum simpul

Pemuda itu menebarkan senyuman khas sapaan pelanggannya lalu berkata "Yaa iyalahh mbak,, coba lihat ke dinding sana,, selama foto kalian berdua masih menempel rapih di sana,, itu berarti kalian tetap pelanggan yang spesial untuk kami..." di sertai sekali deheman dari pemilik cafe yang kini telah berusia 28 tahun 


"Hehe... Trimakasih masih memajang foto kami mas aray,, serasa artis aja aku..." Alea tersenyum lebar

"Sama-sama mbak,, ya udah kalo gitu mas aray ucapin selamat berkunjung kembali semoga tetap menyenangkan,, mmmhhh,,, rasanya kalau soal pesanan tidak perlu dipertanyakan lagi yaa,, itu sudah ada dalam list koki kami... permisi nona-nona manis..." tanpa kehilangan senyum di wajahnya pemilik cafe itu membungkukkan badannya sedikit

Alea dan citra serempak menjawab "makasih mas aray..."

Di luar sana telah di guyur hujan... ikan-ikan di danau pun seolah berpesta menyambutnya... dari balik kaca cafe terlihat jelas bahwa bumi tengah benar-benar kehausan...

Walaupun pepohonan telah tampak menggigil,, ia tetap bercengkrama ria dan akrab bersama rinai... seolah kawan lama yang baru berjumpa... layaknya alea dan citra...

Bahagia rasanya melihat alam bergembira... ada ketenangan tersendiri yang menelusup ke relung-relung hati... alam memang selalu mengajarkan sesuatu yang berharga... sesuatu berharga dari Tuhan untuk kehidupan...

Area cafe pun tak kalah semaraknya dengan alam... alunan-alunan merdu it will rain dari suara khas bruno mars membahana hingga ke sudut-sudut cafe...

"Nggarr,, gimana kabarnya anggar-anggarmu itu ???" tanya citra membelah keheningan

Alea tersedak lalu berkata "Anggar,, mas anggara maksudmu ??"

"yaa,, siapa lagi kalau bukan itu..." lenguh citra sambil mengerlingkan sebelah matanya

"mmmhh,, aku berharap semoga dia tetap baik-baik saja..." jawab alea sambil menarik nafas

"Lha,, mank komunikasi kamu ma dia dah ga lancar ya ??..." tanya citra dengan wajah penasaran

Alea kembali menarik nafas dan berkata "alhamdulillah masih kok,, hanya yaa gitu deh..." alea tersenyum manis

"yaa,, kok gitu deh,, kalian kok ga maju-maju juga,, jalannya gitu-gitu mlulu... apa ga bosan tuh hts-an,, mmmhhh,, di ambil orang baru tau rasa kamu nggar..." citra agak cemberut sambil mencubit lengan alea

"Cit,, cit,, siapa yang bilang aku ma mas anggara hubungan tanpa status-an,, kami itu bersahabat,,titik..." alea tersenyum sambil memasang wajah mupeng depan citra

Citra melirik alea dan berujar "Yaa.. iyaa... bersahabat tapi diam-diam saling naksir,, gitu kan ??"

"Halahh,, kamu tuh cit,, cit,, ga ada istilah diam-diam di sini,, kan kalau jodoh ga bakal lari kemana-mana..." alea tersenyum seolah mencoba membela diri

"Keluarin aja tuh jurus jitu kamu,, aku do'ain semoga mas anggara sahabat sejatimu itu benar-benar ga bakal lari kemana...amienn... kalau aku sihh aman-aman aja,, yang aku sedihin kalau aku mesti ngebooking gedung istimewa nanti hanya sendiri... padahal dulu dah di janjiin kalau bakal ada 2 pasang di gedung itu dengan hari yang sama..." tukas citra dengan penuh semangat 45


Alea menyentil ujung kerudung citra dan berujar "iyaa,, insyaAllah tetap 2 pasang,,amienn,, nyantai aja donk cin, tanpa diproklamirkan seluruh dunia juga sudah tau kalau kamu dah dijodohin sedari lahir sama mami kamu..."

Wajah citra memerah dan tersenyum malu-malu...
 

Di luar sana pelangi juga telah melebarkan senyumnya di cakrawala... membentangkan pesonanya di permukaan bumi... yaa.. pelangi memang selalu bisa mengambil hati,, ia kan selalu tampak indah di mata yang memandangnya meski pun hati para pemandangnya itu tengah gulana... yaa.. pelangi itu adalah keindahan...

Di dalam cafe pun tampak alea tengah menyeruput minumannya sembari memikirkan kata-kata citra yang ada benarnya juga... Namun dalam hatinya ia tetap kukuh... bahwa hati itu telah memilihnya... kemarin dan hingga nanti tiba waktunya...


***...Desember selalu ada untuk semi...***




To be continued

Read More..

Wednesday, December 14, 2011

Kenapa Hari Ini Tidak Kau Berikan Gelas Itu ??

Pernah suatu hari Rasulullah SAW pulang dari perjalanan jihad fisabilillah. Beliau pulang diiringi para sahabat. Di depan pintu gerbang kota Madinah nampak Aisyah r.a sudah menunggu dengan penuh kangen. 

Rasa rindu kepada Rasulullah SAW sudah sangat terasa. Akhirnya Rasulullah SAW tiba juga ditengah kota Madinah. Aisyah r.a dengan sukacita menyambut kedatangan suami tercinta. Tiba Rasulullah SAW dirumah dan beristirahat melepas lelah. Aisyah dibelakang rumah sibuk membuat minuman untuk Sang suami. Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah SAW. 

Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut tiba tiba Aisyah berkata “ Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”. Rasulullah SAW diam dan hendak melanjutkan meminum habis air digelas itu. 

Dan Aisyah bertanya lagi, Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”Akhirnya Rasulullah SAW memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus memuntahkan air itu.Ternyata air itu terasa asin bukan manis. Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat dicampur dengan garam bukan gula. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada Rasulullah.

Itulah sebagian dari banyaknya kemuliaan akhlak Rasulullah SAW. Dia memaklumi kesalahan yang dilakukan oleh istrinya, tidak memarahinya atau menasihatinya dengan kasar. Rasulullah SAW memberi kita teladan bahwasanya akhlak yang mulia bisa kita mulai dari lingkungan terdekat dengan kita. Sebuah hadits menyebutkan, “ Lelaki yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya”. Semoga kita diberi taufik untuk bisa meneladani akhlak Rasulullah SAW...


*** Sumber : 
Shared by : www.kisahislami.com
Pict : google pict
Read More..

From VLP To Friends

Blog Indonesia

blog-indonesia.com

VLP Chats

Hitstats

Indonesia Blogger

Blogger Indo