Friday, February 3, 2012

Autumn In February - Part 7





**...Gugur tak ingin hadir di februari...** 

3 Tahun kemudian

Zak hari ini menggunakan kemeja berwarna biru dipadankan dengan blazer panjang berwarna peach… wajahnya yang manis dibalik kerudung yang senada itu  membuatnya seperti terlihat wanita paling sempurna di dunia… namun zak tak pernah sedikitpun membanggakan itu… hal itu hanyalah bisikan-bisikan kecil dari karyawan-karyawan kantor yang terkadang suka bergosip… sedari parkiran tadi ia terlihat melangkah begitu anggunnya menuju lift… tangannya yang menggamit tas dan senyumnya yang tak pernah lepas dari wajah teduhnya membuat semua orang yang menatapnya tak pernah sedikitpun berfikir bila hidupnya itu dipenuhi kegamangan… zak memang telah terbiasa mengunci rapat-rapat tentang hal apapun yang dia rasakan… baginya, hal itu biarlah hanya dia dan Sang Maha Tahu yang mengetahuinya…

Begitu tiba di ruangannya zak yang baru saja meletakkan tas tiba-tiba dikagetkan oleh suara ketukan pintu…

“Assalaamu’alaikum,, maaf mengganggu bu Zahra…”

“Wa’alaikumussalam,, silahkan masuk ty…”

“Maaf bu,, kemarin saya tidak memberitahukan ibu tentang hal ini,, takutnya ibu khawatir…”

“Memangnya ada apa ty,, keliatannya kamu cemas begitu…”

“Mmmhh… gini bu… 2 hari yang lalu waktu ibu masih diluar kota,, salah satu pemegang saham yang termasuk dalam kategori 3 terbesar, menelpon dan ingin membuat janjian pertemuan dengan ibu… dan melihat skedul ibu yang sangat padat kedepannya,, maka saya mengatakan kalau hari ini saja 30 menit dari selesai waktu istirahat…”

“Ohh gitu,, ga apa-apa ty,, makasih yaa…”

“Iya sama-sama bu… ety permisi dulu bu… assalaamu’alaikum…”

“Wa’alaikumussalam…”

Pukul 13.25

Zak yang terlihat segar setelah ishoma tersebut, kini terlihat kembali larut dalam buaian pekerjaannya yang menumpuk… dan kembali suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasinya…

Assalaamu’alaikum…

Wa’alaikumussalam,, silahkan masuk…

Pintu terbuka dan zak tertegun melihat siapa yang kini berdiri di depannya… kata-katanya untuk mempersilahkan duduk itupun berubah menjadi tatapan mata yang seolah tak percaya dengan seseorang yang hadir tersebut…

Lelaki itu tersenyum dan berkata “apa kabar ibu Zahra aldina kinan ??

Baru kali ini senyuman zak tersendat, ia masih belum percaya “Alhamdulillah baik,, silahkan duduk…

Lelaki bermata sipit itu pun tersenyum kembali “maaf,, mengganggu waktunya… ada hal yang ingin saya bicarakan lebih lanjut dengan ibu Zahra aldina kinan…

Zak yang masih canggung itu pun menjawab “tidak apa-apa pak,, itu sudah menjadi bagian dari tugas saya… silahkan bapak membicarakan hal yang ingin bapak ketahui lebih lanjut,, sekiranya hal tersebut bisa saya jelaskan…

Lelaki itu tertawa kecil “zak,, zak,, kamu kok jadi begini sama aku,, atau kamu sudah lupa sama aku yaa ?? kamu tidak usah panggil aku bapak aku belum bapak-bapak lho,, masih muda dan ganteng gini…”

Zak tak dapat menutupi wajahnya yang semakin terlihat canggung itu “maaf,, tapi ini bukan urusan pribadi,, ini urusan kantor,, jadi saya harus bersikap selayaknya,, setidaknya itu adalah suatu penghargaan dan penghormatan kepada…

Lelaki itu memotong pembicaraan zak lalu berkata “yaa sudah,, kalau begitu bisa meluangkan waktunya di luar,, sekitar 15 menit ibu Zahra aldina kinan… tapi kalau ibu sibuk, ga apa-apa lain kali aja,, mungkin memang aku yang datang diwaktu yang tidak tepat…

Zak hanya tersenyum tipis… wajahnya kali ini benar-benar tak seperti biasa “iya bisa… silahkan bapak menunggu di…

Lelaki itu kembali memotong kata-kata zak “aku tunggu kamu di resto yang di seberang ya… aku tau kamu pasti tidak mau terlihat jalan berduaan… iya kan??”

Zak hanya mengangguk pelan…

Setibanya di sana,, zak masih terlihat sangat canggung,, fikiran dan benaknya yang kini dipenuhi beribu rasa campur aduk itupun semakin tampak jelas diwajahnya…

Lelaki itupun bertanya kembali “zak… kamu masih ingat sama aku kan??

Zak mencoba menghilangkan rasa canggungnya dengan memasang senyuman yang manis namun tetap saja terlihat seperti terpaksa “iya,, masih,,, tapi kan…

Lelaki itu lagi-lagi memotong kata-kata zak “zak… yang aku ingin bicarakan ini bukan urusan kantor,,, hanya saja aku ga tau mesti menghubungi kamu dimana kalau tidak lewat kantor… owya… bisa aku meminta sesuatu ?? aku ingin melihat kamu yang dulu lagi zak… kamu yang selalu antusias bercerita melebihi host ataupun penyiar kalau bertemu dengan aku… aku ingin kamu yang itu… bukan kamu yang dingin dan seperti tak mengenal aku sama sekali…

Zak tunduk dan terdiam dalam hatinya terasa sangat perih,, luka yang telah dia kubur dalam-dalam pun kini muncul kembali permukaan “maaf,, keadaan sekarang dan dulu telah berbeda… jadi tidak ada hal yang perlu disamakan lagi dengan keadaan yang dulu… aku cukup tau apa yang kk maksudkan,, tapi maaf,,, saya tidak bisa seperti itu lagi karena status kk sekarang sudah bukan sekedar saudara jauh tapi…

Lelaki itu kembali lagi memotong “tapi apa zak ?? aku kan sudah bilang,, yang ingin aku bicarakan bukan masalah kantor…

Zak menggelengkan kepalanya dan menjawab “bukan itu,, bukan itu yang zak maksudkan… aku hanya tidak enak saja sekarang berduaan dengannn… kk pasti tau maksud zak…

Lelaki itu juga menggelengkan kepalanya “astagfirullah zak,, zak,, kamu ini kenapa… apa yang terjadi sama kamu,,, aku seperti tidak mengenalmu lagi sekarang… kamu berubah zak… sangat berubah…

Zak hanya terdiam…

Lelaki tersebut melanjutkan perkataannya “zak… aku belum menikah… tiga hari sebelum akad nikah 3tahun yang lalu itu aku dapat telon dari temanku, dia bilang ada hal yang harus segera diselesaikan dan tidak bisa ditunda-tunda lagi,, akhirnya hari dimana aku seharusnya ijab qabul itupun menjadi hari aku mondar-mandir di Istanbul… pernikahan ditunda 2 bulan kemudian namun Allah berkehendak lain… calon istriku tewas di tabrak truk ketika dia menemani umminya berbelanja keperluan pernikahan… aku pulang ke pontianak hanya menghadiri pemakamannya lalu sehari kemudian kembali lagi ke Istanbul… selebihnya aku tidak pernah pulang lagi dan sejak saat itu abi dan ummi menyerahkan semua hal kepadaku mereka tidak mengatur lagi pernikahan dengan siapapun,, sepertinya mereka sangat terpukul dengan kejadian itu… mungkin karena waktu itu aku sempat meminta waktu beberapa bulan untuk menjawab keinginan abi dan ummi tersebut… dan sepertinya mereka tau kalau rencana pernikahan yang mereka susun itu menyisakan rongga luka dalam hatiku…

Zak terbelalak dan kaget mendengar rentetan penjelasan akram yang begitu gamblang dan kalimat yang keluar dari bibirnya hanyalah “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un… zak turut berduka…

Akram pun kembalimenjawab “makasih zak… saat itu kk ingin cerita semuanya ke kamu tapi ternyata nomer hpmu tidak pernah lagi aktif… dan sejak saat itu kk memutuskan untuk tetap di Istanbul, kk menjadi dosen di salah satu universitas disana… namun beberapa bulan yang lalu ada teman kk yang bercerita tentang pengalamannya dalam dunia pasar modal, kemudian pada saat itu entah kenapa kk menanyakan lebih jauh tentang salah satu perusahaan yang dia bilang prospeknya sangat bagus kedepannya… karena kk tidak tau menahu dalam dunia saham,,, maka kk pun meminta teman kk itu untuk mendampingi dan menemani kk… satu-satunya data yang kk mengerti hanyalah melihat nama-nama para manajer dan direksinya… dan ternyata di salah satu daftar itu aku melihat nama yang sudah lama sekali aku kenal namun tak pernah lagi kutemui… zak… sejak melihat nama kamu didaftar itu, kado yang telah lama tersimpan dalam laci lemari itu kembali ku genggam dan aku berharap kali ini bisa sampai ke pemilik yang sesungguhnya…” sembari mengeluarkan kado kecil dari saku jasnya…

Zak terlihat kaget dan bertanya “kk masih mengingat semua itu??

Akram hanya mengangguk namun dalam hatinya lirih berkata “zak… mana mungkin aku bisa melupakanmu… namamu itu memiliki tempat yang spesial dihatiku… dan salah satu impian terindahku adalah menjadi pasanganmu di dunia juga akhirat…

Namun belum sempat zak berbicara hpnya berdering… nada sms… “maaf ibu Zahra… bapak direksi ingin bertemu ibu…

Zak segera bangkit dari tempat duduknya dan pamit ke akram “maaf ka’ zak pamit dulu… Assalaamu’alaikum…

Akram menjawab “Wa’alaikumussalam…”

Belum habis jawaban akram zak segera berlalu… 

Namun akram tiba-tiba berlari kecil menyusul zak “zak… zak… tunggu sebentar… kk bisa minta nomer hpmu yang sekarang… siapa tau aja ada komentar tentang kado itu atau ada hal yang penting atau apa gitu…” akram terlihat salah tingkah kali ini

Zak dengan cepat menyebutkan angka-angka nomer hpnya dan setelah akram missed call, zak pun segera berlalu… namun dalam perjalanannya menuju kantor zak terus berfikir apakah hanya karena janji memberikan kado itu saja ka’akram menemuinya?? belum sempat memikirkan lebih lanjut suara hatinya telah berdebat sendiri dan berkata “sudahlah zak,, jangan berharap terlalu banyak, cukup sudah luka itu… harapan yang kau tumbuhkan lagi hanya akan menyakitimu nanti… lihat saja nanti…

Namun Akram yang kini melihat zak pergi benar-benar tersenyum sumringah sembari lirih berucap “zak… andai saja kamu tau…


***        
Kini malam telah tiba… gurat-gurat kelelahan menempel lekat-lekat di wajah zak… yaa… zak belum sempat membuka kado itu… ia hanya menyimpannya di atas meja… zak yang terlihat bergegas tidur itupun dikagetkan kembali dengan suara dering telponnya

Assalaamu’alaikum… ummi sayang ada apa?? tumben-tumbennya ummi menelpon selarut ini…

Wa’alaikumussalam… ada yang ummi mau bicarakan sayang…

suaranya ummi kok kayak sungkan gitu,, sama zak ga usah seperti itu ummi… jadi takut zaknya…hehe…

Iya sayang… gini tadi siang ada temannya abi berkunjung ke rumah, dan dia menanyakan tentang kamu nak… abi menyuruh ummi untuk bertanya dulu ke kamu sebelum abi menjawab pertanyaan-pertanyaan temannya lebih lanjut…

Memangnya apa yang ditanyakan ummi, sampai-sampai zak harus ditanya dulu…

Ini mengenai masa depan kamu sayang…

Zak terdiam sejenak

Sayang,, abi kamu itu sangat akrab lho sama temannya itu… lagian anak temannya abi itu sholeh,, baik,, dan gantenglah dibandingkan abinya… kalau ummi sih,, sangat senang dengan anak itu… dan kalau dilihat-lihat wajah kalian mirip-mirip lho seperti muka jodoh kata orang… gimana menurut kamu sayang??

Ummi apa-apaan sih,, godain zak seperti itu… zak belum bisa jawab sekarang ummi… zak mau istikharah dulu… InsyaAllah, mungkin besok atau lusa baru zak menjawabnya… ga pa-pa kan ummi??

Ya sudah,, ga pa-pa sayang,, yang jelasnya ummi benar-benar bahagia sekarang… anak gadis ummi ini sebentar lagi menyusul zatir… sudah dulu yah sayang… assalaamu’alaikum…

InsyaAllah ummi… Wa’alaikumussalam…

Zak menahan nafas sejenak… ketika mendengar umminya berbicara tadi, zak tiba-tiba teringat kado dari akram… ia pun bergegas mengambil kado tersebut… dan setelah pita yang melingkar di kado itu terlepas zak membuka perlahan kotaknya… didalamnya terdapat sepucuk surat dan kotak kecil satu lagi… zak melihat tanggal di sudut kertas itu tanggalnya beberapa bulan sebelum ia ujian proposal KKN di beberapa tahun yang lalu, zak pun lalu segera membaca surat tersebut “Assalaamu’alaikum, nona kinan zurys Cb… maaf kalau kadonya tidak seberapa namun sebenarnya kado ini bukanlah sebuah kado yang hanya butuh penerimaan namun kado ini butuh jawaban lebih lanjut… silahkan di buka kotak kecil yang satu lagi dan berikan tanggapan… owya,, sms saja itu sudah cukup :D …

Zak pun menyisihkan surat itu lalu membuka kotak kecil yang satu lagi dan zak terkejut melihat isi dari kotak itu… sebuah cincin emas putih yang didalam lingkarannya terdapat kertas kecil lagi… zak melepas kertas kecil itu lalu kembali membaca “Bismilahirrahmanirrahim,, Zahra Aldina Kinan… yang selama ini kunobatkan menjadi tangan kananku bisakah kali ini aku meminta untuk menobatkanmu menjadi tulang rusukku???”

Zak tiba-tiba berurai air mata dan lirih berucap “ka’akram,, jadi selama ini… astagfirullah… apa yang zak lakukan kemarin…” zak segera mencari hpnya yang ia lupa tadi meletakkannya dimana…

Sementara di tempat lain tepatnya di hotel akram menginap… ia tidak bisa tidur sama sekali dia terus melihat detik-detik jam berlalu sambil menantikan zak menghubunginya… dalam hatinya begitu gelisah kenapa sudah jam segini zak belum juga menghubunginya… mungkinkah zak menolaknya ataukah tulisan di kertas-kertas itu telah pudar karena telah beberapa tahun menghuni kotak itu… “argghh… harusnya aku memeriksanya dulu sebelum memberikannya…” lirih akram dengan gelisah… namun semua kegelisahan itu berubah menjadi sebuah senyuman saat mendengar dering hpnya berbunyi… dering sms… “Assalaamu’alaikum ka…

Melihat sms dari zak itu akram semakin penasaran… ia pun segera menelfon zak

Assalaamu’alaikum… zak belum tidur…

Wa’alaikumussalam… belum ka’… baru saja zak membuka kado dari kk…

Alhamdulillah… kamu bisa baca suratnya… atau jangan-jangan tulisannya pudar atau apa…

Bisa kak… zak bisa membaca dengan jelas… zak mau minta maaf sama kk sebelum dan sesudahnya…”

Mendengar jawaban zak seperti itu jantung akram seperti berhenti berdegup…

Zak selama ini sudah salah sangka sama kk… zak mengira kalau kk sama sekali tidak pernah memikirkan zak… zak minta maaf kak…”

“Zak… bukan kamu yang salah kok… dan ga ada yang perlu disalahkan dengan kejadian ini… yang penting sekarang semuanya sudah jelas… dan kk tinggal butuh jawaban dari kamu…”

“Zak… mau bicara dengan ummi dulu kak… InsyaAllah besok atau lusa zak beri jawaban ke kk…”

“Ya sudah… ga pa-pa kok… kamu istirahat aja kalau gitu… Assalaamu’alaikum…”

“Wa’alaikumussalam…”

***
Keesokan harinya…

Karena hari sabtu jadi zak bekerja setengah hari saja… sepulang dari kantor zak pun menghubungi umminya dan menceritakan semua kejadian tersebut… umminya yang mendengar anaknya begitu antusias itupun memberikan keputusan bahwa semuanya terserah zak saja, apapun pilihannya maka abi dan ummi juga turut bahagia… yaa… dan zak memutuskan untuk menerima lamaran akram hari itu juga… zak segera mengabari akram seketika… dan akram yang mendengar jawaban yang membahagiakan dari zak itu pun segera memberitahukan  kepada umminya bila wanita yang selama ini dia cintai telah menerima pinangannya… ummi akram (ummi amirah) begitu kaget saat mengetahui ternyata wanita itu adalah zak… Acara lamaran resmi pun diadakan seminggu kemudian dan akad nikah serta resepsi diadakan 2 minggu kemudian…


***
Hari ini tepatnya 2 februari… 

Pada pukul 10:00 pagi tadi akad nikah dilangsungkan… dan sekarang waktu telah menunjukkan pukul 20:00… zak dan akram yang bersanding benar-benar terlihat begitu bahagia… dan diantara tamu-tamu yang datang tiba-tiba sosok yang telah lama tidak bertemu dengan zak pun akhirnya muncul dan dia digandeng oleh seorang pria yang sama sekali tidak asing lagi bagi zak… yaa… Malena Puspita datang bersama dengan Randy Saputra… yang ternyata mereka telah bertunangan sebulan yang lalu… Lena dan randy dijodohkan oleh orang tua mereka… gelak tawa pun akhirnya memecah suasana keharuan antara zak dan lena… lena yang mengingat jelas bahwa februari adalah bulan kelahiran zak maka ia pun membisikkan selirih kalimat “inilah kado ulang tahunku yang takkan pernah terlupakan…hiks…” bisik lena menirukan gaya zak sewaktu zak menceritakan kesedihannya… dan zak pun hanya mampu membalas dengan sebuah cubitan kecil untuk sahabatnya itu…



**...Gugur tak ingin hadir di februari...**



The end
Read More..

Thursday, February 2, 2012

Autumn In February - Part 6




**...Gugur tak ingin hadir di februari...** 

Malam kini telah bertahta namun zak terlihat masih tertegun... dari balik jendela kamarnya ia terus memandangi bulan... seolah memastikan benarkah dia masih bisa menyaksikan cahaya bersama siluet kenangan indah yang kini telah menyakitinya... yaa... sepertinya hanya malam pula yang bisa melihat dengan jelas wajah sendu dan matanya yang masih berkaca-kaca itu... "arghh... aku tidak boleh menangis... kenapa aku jadi cengeng seperti ini..." ucapnya lirih...

Tiba-tiba saja ada suara ketukan pintu juga sahutan pelan "Assalaamu'alaikum... ka' bisa zasyi masuk..."

Zak pun segera menghapus sisa-sisa air mata di pipinya dan menjawab "wa'alaikumussalam,, masuk saja sayang pintunya ga di kunci kok...

Pintu terbuka dan terlihat wajah zasyi yang masih pucat pasi itu menghampiri zak lalu berkata "kk abis nangis yaa ??"

Zak menjawab sembari menggelengkan kepalanya "ga sayang kk cuma kelilipan aja..."

Zasyi memegang tangan zak "kk ga usah tutupin kesedihan kk di depan zasyi... zasyi tau semuanya... zasyi juga kaget waktu mendengar kabar ini... kk jangan nangis lagi yahh masih ada zasyi yang selalu ada dan sayang sama kk..."

Zak memeluk zasyi "makasih sayang,, kk juga ga tau air mata kk terus saja mengalir... kk juga tidak ingin menangis tapi kk ga bisa menahannya... maafin kk yang membuat kamu ikutan sedih gini..."

Zasyi memeluk erat zak "kesedihan kk adalah kesedihan zasyi juga,, zasyi sangat tidak rela ka' akram melakukan ini sama kk,, zasyi benci sama ka' akram..."

Zak melepas pelukannya dan melihat mata adiknya yang juga kini telah berkaca-kaca "sayang,, jangan bilang seperti itu,, biar bagaimanapun..."

Zasyi memotong pembicaraan zak dengan menempelkan telunjuknya ke bibir zak "sssstt... kk ga usah lanjutkan lagi... zasyi tau apa yang ingin kk bilang... zasyi tidak mau mendengar kk membela orang yang telah membuat kk zasyi menangis..." pokoknya kali ini zasyi tidak mau kk melarang zasyi membenci dia... zasyi benci ka' akram... titikk..."

Zak kembali memeluk zasyi "sayang,, jangan bilang seperti itu... kk jadi tambah sedih mendengarnya..."

Zasyi melepas pelukan zak lalu bergegas mengambil bingkai foto di meja rias zak "foto ini tidak boleh lagi kk simpan,, zasyi menyitanya,, mulai sekarang kk ga boleh lagi melihat wajah ini apalagi mengingatnya...

Zasyi berlalu dan zak hanya bisa melihat adiknya itu pergi... percuma saja memanggilnya, zasyi juga tidak akan berbalik... zak pun menutup pintu kamarnya lalu meraih hpnya... ia menghubungi seseorang

"Assalaamu'alaikum,,,  len,, aku ga ganggu kan"

"Wa'alaikumussalam... ga kok nan… lho suaramu kok serak gitu,, kamu abis nangis yaa ??”

Ga len,, aku dah ga nangis lagi sekarang…”

Astagfirullah… berarti tadi kamu nangis nan… ada apa ?? kamu kenapa??

Aku ga tau harus mulai dari mana ceritanya… yang jelasnya aku ngerasa sakit banget len…

Cerita dari awal aja biar aku tau semuanya nan… atau aku nebak aja kalo gitu… mmhhh,, apa randy nyusul ke situ trus nekat melamar sama abimu ?? tapi bukannya itu kabar gembira yaa,, ga mesti nangis kan kalo gitu ceritanya… apaan sih nan cerita donk…

Len… aku lagi ga pengen dengar nama itu… lagian ini ga ada sangkut pautnya sama dia kok…

Yaa.. yaa… ga lagi-lagi disebutin,, tapi cepetann bilang… atau kalo kamu ga bisa cerita semuanya, intinya aja biar aku ngarang lagi selebihnya…hehe

kamu tuh len,, suasana gini kamunya becanda…huufftt..

Abisnyaa kamu sih,, dari tadi ditanyainn ga dijawab-jawab juga… ayolahh nan jangan sampe aku ketiduran gara-gara dengar suara kamu yang merdu itu... yaa..yaa,, cepetann donk bikin penasarann aja…

Ka’ akram len…

Ohhh… jadi si Istanbul itu tohh penyebabnya… lha bukannya biasanya kamu seneng kalo di telpon atau di sms sama dia,, kok sekarang malah nangis,,, yaahh… kamu diapainn sama dia kinanku sayang ??

“Dia mau menikah len…”

Innalillah… kok bisa gitu ?? bukannya kemarin…

aku juga ga tau len gimana ceritanya sampe gini,, yang jelasnya tadi ummi bilang kalo lusa acara lamarannya dia…

Yaahh kinan… aku jadi ikutan slow dan melow ngedengernya… terus lusa nanti kamu mau hadir disana ??

Ga tau len…

kamu ga usah hadir disana kinan sayang,, bikin makan jantung aja… bilang sama ummi kamu kalo apa gitu… cari alasan yang tepatlah… yaa… yaa… aku ga mau melihat wajah lembut nan ayumu itu merengut di sana,, sendirian lagi ga ada aku…

Ga tau len,, tinggal liat sikon aja gimana bagusnya…

ya udahh ikhlasin aja yahh kinan sayang… mungkin dia bukan jodohmu… percaya dehh Allah pasti telah menyiapkan yang terbaik untuk kamu…

“InsyaAllah, aamiin…”

Aku ngerti perasaan kamu nan,, pasti sulit banget buat percaya kalau semua ini nyata… tapi biar bagaimanapun mau tidak mau, suka tidak suka tetep gini keadaannya… mungkin ini yang namanya takdir…

yaa len,, do’akan aku yahh semoga tetap bisa kuat dan tegar menjalaninya…

“aamiin… InsyaAllah kinan sayang…”

Makasih yaa len…

Iya sama-sama… nan,, aku tau kamu,, aku tau banget gimana kamu… jadi aku yakin InsyaAllah kamu pasti bisa melalui semuanya… biarlah masa lalu itu tetap jadi masa lalu tidak perlu di ingat-ingat lagi apalagi disertakan di hari esok… mmhh,, tapi kalau kamu mau mengenangnya, kenanglah masa lalu itu namun jangan sampai membuatmu menangis dan sakit untuk yang kedua kalinya… yang jelas kamu harus senyum dan semangat kinan sayang…

Iya InsyaAllah,, skali lagi makasih ya len,, jadi tambah sayang sama kamu…

ya udah… semua sayangnya buat aku aja ga usah di sisain buat si Istanbul itu biar kamu ga sakit lagi… gimana ??

“lenaaaaaa…”

iyaa.. iyaa… lanjutin aja sedihnya kalau mau dilanjutin tapi ingat batas waktunya cuma 12 jam dari sekarang…

Lennnn,,, kamu ada-ada aja dehh… yaa udahh kalau gitu aku pamit aja,, makasih yaa lena sayang… assalaamu’alaikum…

Iya sama-sama… wa’alaikumussalam…

Zak kemudian meletakkan hpnya di meja lalu tanpa sengaja matanya terpatuk melihat kalender,,, dan sambil menahan nafas ia lirih berucap “ka’akram akan menikah di bulan kelahiranku… yaahh,, mungkin ini kado yang tak kan pernah terlupakan sepanjang sejarah hidupku… ” sembari terus menatap tanggal 20 februari…


**...Gugur tak ingin hadir di februari...**


To be continued


 Salam santun ukhuwah fillah & mari berbagi sobat... ^_*05



Read More..

Kisah Pemuda Yang Ayahnya Berubah Menjadi Khimar



Dalam terik panas mentari yang memancar menyinari tanah Baitul Haram, seorang ulama zuhud yang bernama Muhammad Abdullah al-Mubarak keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji. Di sana dia leka melihat seorang pemuda yang asyik membaca selawat dalam keadaan ihram. Malah di Padang Arafah dan di Mina pemuda tersebut hanya membasahkan lidahnya dengan selawat ke atas Nabi. "Hai saudara," tegur Abdullah kepada pemuda tersebut. "Setiap tempat ada bacaannya tersendiri. Kenapa saudara tidak membanyakkan doa dan solat sedangkan itu yang lebih dituntut? Saya lihat saudara asyik membaca selawat saja."

"Saya ada alasan tersendiri," jawab pemuda itu. "Saya meninggalkan Khurasan, tanahair saya untuk menunaikan haji bersama ayah saya. Apabila kami sampai di Kufah, tiba-tiba ayah saya sakit kuat. Dia telah menghembuskan nafas terakhir di hadapan saya sendiri. Dengan kain sarung yang ada, saya tutup mukanya. Malangnya, apabila saya membuka semula kain tersebut, rupa ayah saya telah bertukar menjadi himar. Saya malu. Bagaimana saya mahu memberitahu orang tentang kematian ayah saya sedangkan wajahnya begitu hodoh sekali?

"Saya terduduk di sisi mayat ayah saya dalam keadaan kebingungan. Akhirnya saya tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat seorang pemuda yang tampan dan baik akhlaknya. Pemuda itu memakai tutup muka. Dia lantas membuka penutup mukanya apabila melihat saya dan berkata, "Mengapa kamu susah hati dengan apa yang telah berlaku?" "Maka saya menjawab, "Bagaimana saya tidak susah hati sedangkan dialah orang yang paling saya sayangi?"

"Pemuda itu pun mendekati ayah saya dan mengusap wajahnya sehingga ayah saya berubah wajahnya menjadi seperti sediakala. Saya segera mendekati ayah dan melihat ada cahaya dari wajahnya seperti bulan yang baru terbit pada malam bulan purnama. "Engkau siapa?" tanya saya kepada pemuda yang baik hati itu. "Saya yang terpilih (Muhammad)."

"Saya lantas memegang jarinya dan berkata, "Wahai tuan, beritahulah saya, mengapa peristiwa ini bisa terjadi?" Rahasia selawat 100 kali "Sebenarnya ayahmu seorang pemakan harta riba. Allah telah menetapkan agar orang yang memakan harta riba akan ditukar wajahnya menjadi himar di dunia dan di akhirat. Allah telah menjatuhkan hukuman itu di dunia dan tidak di akhirat. "

Semasa hayatnya juga ayahmu seorang yang istiqamah mengamalkan selawat sebanyak seratus kali sebelum tidur. Maka ketika semua amalan umatku ditontonkan, malaikat telah memberi tahu keadaan ayahmu kepadaku. Aku telah memohon kepada Allah agar Dia mengizinkan aku memberi syafaat kepada ayahmu. Dan inilah aku datang untuk memulihkan semula keadaan ayahmu."



 Sumber :: 
1st shared :: http://adiensatria.webng.com
sumber pict :: google pict


Salam santun ukhuwah fillah & mari berbagi sobat... ^_*05
 
 
 
 


Read More..

Terkena Api di Kuburan


Diceritakan dari Ibnu Hajar bahawa serombongan orang dari kalangan Tabi'in pergi berziarah ke rumah Abu Sinan. Baru sebentar mereka di rumah itu, Abu Sinan telah mengajak mereka untuk berziarah ke rumah jirannya. "Mari ikut saya ke rumah jiran untuk mengucapkan ta'ziah atas kematian saudaranya." kata Abu Sinan kepada tetamunya.

Sesampainya di sana, mereka mendapati saudara si mati senantiasa menangis karana terlalu sedih. Para tetamu telah berusaha menghibur dan membujuknya agar jangan menangis, tapi tidak berjaya. "Apakah kamu tidak tahu bahwa kematian itu suatu perkara yang mesti dijalani oleh setiap orang?" tanya para tetamu. "Itu aku tahu. Akan tetapi aku sangat sedih kerana memikirkan siksa yang telah menimpa saudaraku itu." jawabnya. "Apakah engkau mengetahui perkara yang ghaib?" "Tidak. Akan tetapi ketika aku menguburkannya dan meratakan tanah di atasnya telah terjadi sesuatu yang menakutkan. Ketika itu orang-orang telah pulang, tapi aku masih duduk di atas kuburnya. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kubur "Ah....ah....Mereka tinggalkan aku seorang diri menanggung siksa. Padahal aku mengerjakan puasa dan solat". Jeritan itu betul-betul membuatku menangis kerana kasihan. Aku coba menggali kuburnya semula kerana ingin tahu apa yang sudah terjadi di dalamnya. Ternyata kuburan itu telah penuh dengan api dan di leher si mayat ada rantai dari api. Kerana kasihan kepada saudara, aku cuba untuk melepaskan rantai itu dari lehernya. Apabila aku hulurkan tangan untuk membukanya, tanganku terbakar."

Lelaki itu menunjukkan tangannya yang masih hitam dan mengelupas kulitnya karena kesan api dari dalam kubur kepada tetamu. Dia meneruskan ceritanya: "Aku terus menimbun kubur itu seperti semula dan pulang dengan segera. Bagaimana kami tidak akan menangis apabila mengingati keadaan itu?" "Apa yang biasa dilakukan oleh saudaramu ketika di dunia?" tanya teman-teman Abu Sinan. "Dia tidak mengeluarkan zakat hartanya." jawabnya.

Dengan jawaban ini, teman-teman Abu Sinan membuat kesimpulan tentang kebenaran ayat Suci Al-Quran surah Ali Imran yang artinya: "Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran, 180)


Sumber :: 
1st shared :: http://adiensatria.webng.com
sumber pict :: google pict


Salam santun ukhuwah fillah & mari berbagi sobat... ^_*05
Read More..

Nilai Persahabatan


Suatu hari, Nabiyullah Isa AS melakukan perjalanan dengan seorang temannya. Mereka hanya berbekal tiga potong roti. Ketika sampai di suatu tempat, mereka berdua beristirahat.
 
"Bawa roti itu kemari," kata Nabi Isa AS kepada temannya.
 
Lelaki itu memberikan dua potong roti.
 
"Mana yang sepotong lagi?" tanya nabi Isa.
 
"Aku tidak tahu."

Setelah masing-masing makan sepotong roti, keduanya kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tepi laut. Nabiyullah Isa menggelar sajadahnya di atas laut, mereka berdua lalu berlayar ke seberang.

"Demi Allah yang telah memperlihatkan mukjizat ini kepadamu, siapakah yang telah makan sepotong roti itu?" tanya Nabi Isa kepada temannya."Aku tidak tahu."

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan. Di tengah jalan mereka melihat seekor kijang. Setelah dipanggil, kijang itu pun datang menghampiri beliau. Beliau lalu menyembelih, memanggang dan memakannya. Sehabis makan, Nabi Isa berkata kepada tulang-tulang kijang, "Berkumpullah kamu." Tulang-tulang itu pun berkumpul. Beliau lalu berkata, "Dengan izin Allah, jadilah kalian seperti semula." Tulang-tulang itu segera bangkit dan berubah menjadi kijang."Demi Allah yang telah memperlihatkan mukjizat ini kepadamu, siapakah yang telah makan sepotong roti itu?" tanya Nabi Isa AS."Aku tidak tahu," jawab temannya.

Nabiyullah Isa bersama temannya kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai pada sebuah tempat. Mereka duduk beristirahat. Nabiyullah Isa memungut tiga bongkahan batu.
"Dengan izin Allah, jadilah emas," kata Nabi Isa AS.
 
Batu itu pun segera berubah menjadi emas. "Ini untukku, yang ini untukmu dan yang satu lagi untuk orang yang telah makan sepotong roti itu," kata Nabiyullah Isa.

"Akulah yang telah makan roti itu," kata temannya.
 
"Ambillah semua emas ini, aku tak mau berteman dengan pendusta," kata beliau sambil meninggalkan temannya.

Lelaki tadi lalu duduk di dekat emasnya. Ia tidak mampu membawa ketiga-tiganya, tetapi juga tidak rela meninggalkan sebagian darinya. Ketika ia sedang memikirkan cara membawa ketiga bongkahan emas itu, datanglah dua orang lelaki. Melihat keindahan emas itu, timbul keinginan di hati kedua orang itu untuk memilikinya.
 
"Kalian tidak pantas mengambil milikku dan kalian sama sekali tidak akan mendapatkan bagian," kata pemilik emas.

Melihat mereka berdua hendak membunuhnya, ia segera berkata, "Emas ini kita bagi saja, satu untukku dan sisanya untuk kalian berdua."Mereka pun rela dengan pembagian itu.

"Ambillah secuil dari bongkahan emas ini, pergilah beli makanan," kata pendatang kepada pemilik emas.
 
Setelah mengambil secuil emas, ia lalu pergi membeli makanan untuk mereka bertiga.

"Untuk apa aku membagi emas itu dengan mereka berdua, emas itu kan milikku," pikir si pemilik emas. Timbullah niat untuk meracuni makanan.

"Jika mereka berdua mati, emas itu akan jatuh ke tanganku lagi," pikir si pemilik emas.
Ia lalu membeli racun yang paling ganas, siapa pun yang memakannya pasti akan mati seketika. Racun itu lalu ia taburkan di atas makanan mereka.

Kedua pendatang tadi juga mempunyai rencana, "Mengapa kita harus memberi dia. Jika telah kembali, kita bunuh saja dia. Emas itu semua akan menjadi menjadi milik kita berdua."

Mereka berdua kemudian membunuh si pemilik emas. Dan dengan perasaan senang karena mendapat emas lebih banyak, kedua lelaki itu kemudian menyantap dengan lahap makanan yang baru saja dibeli.

Beberapa tahun kemudian Nabi Isa bersama kaumnya melewati tempat itu. Mereka melihat tiga bongkahan emas dan tiga kerangka manusia.

"Lihatlah bagaimana dunia memperlakukan mereka," kata Nabi Isa AS kepada kaumnya.

Beliau kemudian berdiri di depan emas dan berkata, "Jadilah seperti asalmu." Emas itu pun kembali menjadi batu. 



Sumber :: 
1st shared :: http://adiensatria.webng.com
sumber gambar :: google pict 



Salam santun ukhuwah fillah & mari berbagi sobat... ^_*05





Read More..

Wednesday, February 1, 2012

Kisah Gubernur dan Wanita Jelata


Seorang Gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar dihadapan mereka. Semuanya saling berebut memunguti uang itu dengan sukacita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta.Dengan keheranan sang Gubernur bertanya,


“Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetangga engkau?”


Janda bermuka buruk itu menjawab, “Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya perlukan bukan dinar melainkan bekal akhirat.”


“Maksud engkau?”tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu.


“Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, yaitu sholat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal.”


Dengan jawaban seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insyaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah ruah, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Maut sudah mengintainya.


Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempua lusuh yang berparas jelek itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis fikir, bagaimana seorang gubernur menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu.


Maka pada suatu kesempatan, diundanglah mereka oleh Gubernur dalam sebuah pesta mewah. Juga para tetangga, termasuk wanita yang membuat heboh tadi. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Gubernur lantas memerintah agar mereka membanting gelas masing-masing. Semuanya terbengong dan tidak ada yang mau menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba terdengar bunyi berdenting, pertanda ada orang gila yang melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk tadi. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan.


Gubernur lalu bertanya, “Mengapa kau banting gelas itu?”


Tanpa takut wanita itu menjawab, “Ada beberapa sebab.Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurang lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi.” Gubernur terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawaban yang masuk akal itu.


Sebab lainnya?” tanya Gubernur. Wanita itu menjawab, “Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Al-Quran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan para penguasa. Sedangkan Tuan adalah penguasa, atau ulil amri, maka dengan segala resikonya saya laksanakan perintah Tuan.” Gubernur kian takjub. Demikian pula para tamunya.


“Masih ada sebab lain?”


Perempuan itu mengangguk dan berkata, “Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernurnya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya.”


Maka ketika Gubernur yang telah ditinggal mati oleh istrinya itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira karena Gubernur memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada Tuhannya, kepada Nabinya, dan kepada gubernurnya.


SUBHANALLAH,,  semoga bermanfaat yaa sobat dan Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini.... aamiin... Mari berbagi sobat... ^_*05



 Sumber :
1st shared :: (kembanganggrek2)
2nd shared :: Alim ulama ( http://kisahislami.com)
sumber pict : google pict




Salam santun ukhuwah fillah & mari berbagi sobat... ^_*05



Read More..

From VLP To Friends

Blog Indonesia

blog-indonesia.com

VLP Chats

Hitstats

Indonesia Blogger

Blogger Indo