***PART 5***
**...Sesungguhnya bulan merona hanya kala malam menyapa...**
Saat senja kembali ke peraduannya disisi lain malam bergegas untuk menjalankan kewajibannya menyelimuti bumi dari kepenatan mereka siang harinya... Namun saat ia menoleh ke arah bintang,, bintang terlihat sangat ogah-ogahan,, dan dengan seketika menggeleng sembari berkata "aku letih malam,, sangat letih,, bukannya aku tidak ingin menemanimu,, namun kali ini letihku telah sampai ke puncaknya, aku letih melihat wajahmu yang merengut itu"...
Mendengar ulasan penjelasan dari sahabatnya itu,, malam hanya memberi seutas senyum tanpa berkata sepatah katapun...Dia tidak ingin memaksa sahabatnya itu untuk menemaninya... Diapun beranjak dari peraduan dan segera menemui lintasannya...
Kali ini malam hanya ditemani petir yang setiap 5 detik menyambar,, entahlah apa maksudnya namun mungkin itu hanyalah intermezzo darinya untuk menghibur malam yang tengah kesepian...
Yaa.. kali ini malam berjalan sangat anggun,, dia melangkahkan kaki-kakinya di cakrawala dengan penuh antusias dan irama,, mengibaskan pesonanya ke seluruh jagad bumi,, meskipun di jalur lengkungnya ada awan yang kian lama kian memekat... apa yang dilakukan awan di sana... lirih hatinya seketika...
Namun tanpa ia sadari,, di sudut horizon sana,, bulan tiada henti menatapnya,, bahkan menghitung jejak-jejak langkahnya,,, bulan yang sedari awal pertemuan jatuh hati padanya... Berdenting sekelinting kalimat dalam hatinya "Malam itu sangat spesial,, sangat spesial, dan tak akan ada yang mampu menggantikan ataupun menggeser posisinya di hatiku sekalipun itu awan yang penuh dengan binar putihnya... bagiku malam adalah spesial dan selamanya spesial buatku,,"
Tatkala malam bersenandung lirih,, di peraduan kiri tepatnya di bilik bulan,, ia menulis sebuah surat yang tak bersampul, di sepucuk daun lusuh yang di beri cuma-cuma oleh angin menjelang senja tadi...
"Special For you my Dear*
Malam,, aku tau,, aku hanya selalu membuatmu menangis,, mungkin itulah sebabnya aku tak bisa bersamamu,, bukan,, bukan inginku,, sama sekali bukan...
Malam,, kau hanya melihat wujudku,, namun tak melihat hatiku,, kau hanya menyaksikan tawaku,, namun tak menyaksikan deraiku,, aku... aku.. ahhhh... aku tidak bisa mengatakannya padamu sekarang.. yaa.. tidak sekarang...
Malam,, andai kau tau betapa tak sanggupnya aku tanpa dirimu,, betapa tak mampunya aku membohongi hatiku sendiri,, namun tidak ada yang bisa aku lakukan... aku terbelenggu... yaa terbelenggu oleh kepatuhanku...
Malam,, aku tidak tau lagi harus kemana hingga aku pun turut menerangi pagi, meski aku tau aku tak dibutuhkan di sana,, namun sekali lagi aku terbelenggu,, yaa,,, terbelenggu oleh kepatuhannku...
Taukah kau wahai malam,, betapa pedihnya rasaku saat kau meneteskan air matamu,, betapa hancurnya rasaku saat kau terisak perlahan... aku.. aku.. ahhhhhh... aku benci diriku sendiri yang telah membuatmu menangis...
Malam... tenanglah,, suatu saat nanti kita akan bersama,, tunggu aku di horizon laminan kita,, aku akan datang membawa buket kesukaanmu,, jangan pernah letih menantiku,, aku di cipta hanya untuk menemanimu,, bukan untuk yang lain.. jaga dirimu,, aku kan berusaha tetap menjaga hatiku padamu.. karena bagiku malam adalah spesial dan selamanya spesial buatku...
Tertanda
Which Really miss U So Dear
**...Sesungguhnya bulan merona hanya kala malam menyapa...**
0 VLP'ers comment:
Post a Comment
Kesopanan berkomentar cerminan dari kepribadian kita ! Silakan berkomentar sobat ^_*05