Monday, January 23, 2012

Autumn In February - Part 3





**...Gugur tak ingin hadir di februari...**


5 hari kemudian

Pukul 09:30… Zak terlihat terburu-buru… ia berlari-lari kecil setelah memasang sepatu… “semoga saja belum telat”… ucapnya lirih… mentari yang terik tak menyurutkan langkahnya yang kian dipercepat itu… sesampainya dihalte,, ia menyenderkan tubuhnya sebentar sembari mengirimkan pesan pada lena…


10 menit kemudian… zak telah berada di kawasan kampus,, ia kembali berlari-lari kecil menuju ruang kelas… namun di tengah perjalanannya tiba-tiba saja ia didahului dan dicegat oleh seorang lelaki yang ternyata sedari tadi membuntutinya dari belakang…


Kinan,, bisa kan kelar kuliah nanti kita jalan,, sebentar saja,, aku janji Cuma sebentar… yaa.. yaa…” ucap lelaki berparas oriental itu


Randy,,??? maaf,, aku tidak bisa… kamu tau sendiri alasannya…" tutur kinan dengan ekspresi wajah yang agak sedikit mengkerut


Dengan wajah memelas Randy berucap “yaa… sebentarrrrrrrr saja… yaa,, yaa kinan,, atau gini aja,, kamu boleh ajak temen kamu itu,, mmmhh,, si lena… biar kitanya ga berduaan.. please ya kinan,, ada yang mau aku omongin… penting bangett… yaa.. yaa…


Zak mencoba jalan lagi tapi tetap dihalangi jalannya, dengan wajahnya yang masih mengkerut dia berkata “ yaa udah ngomong aja sekarang…


yaa,, ga bisa disini kinan… untuk membicarakan hal ini butuh tempat yang tenang dan kondusif…” sela Randy seketika


Ohh… kalau gitu maaf, aku ga bisa… permisi…” sanggah zak sembari berlalu dari hadapan Randy


Kinan… tunggu… tunggu… kalau begitu kamu ga usah jalan denganku,, ga ngobrol juga ga apa-apa tapi bisa kan aku minta tolong ??” kejar Randy dengan tampang memelasnya


Zak menghentikan langkah dan sedikit membelalakkan mata “Mmmhh,, ya sudah,, tolong apa ??


kalo kamu dah kelar kuliah nanti… mau yaa berdiri sekitaran 10 menit didepan akademik,, yaa.. yaa… kinan please…” dengan wajah penuh harap Randy mengatupkan kedua tangannya di depan…

Dengan wajahnya yang sudah berlipat tujuh zak berkata “apaan sih kamu,, ga penting banget deh… permisi,, aku dah telat…” sembari berlalu seketika


Dengan wajah yang penuh harap Randy hanya mampu membiarkan zak berlalu…


Sesampainya di ruang kelas zak pun segera meletakkan tasnya dan mengatur nafasnya yang masih ngo-ngosan…


Dari mana saja nan ?? tadi kamu bilang dah di depan,, ehh, baru nyampe…” Tanya lena


yaa… memang dari tadi aku dah didepan… tapi itu tuhh, si Randy malah cegat aku,, katanya ada yang mau diomongin,, penting…” cerocos zak dengan wajah merengut


Yaa.. kali aja beneran ada yang ingin diomongin,, ga pa-pa ntar aku temenin biar ga berduaan…” tukas lena


Huhh,, kamu itu len,, sama aja sama si Randy,, dari tadi dia juga bilang gitu… males aku ah,, paling dia mau ngomongin apa coba,, muter-muter ngomongnya ehh ujung-ujungnya itu-itu juga” zak mencoba membela diri


Hussh,, jangan se’udzon nan,, sapa tau aja ada beasiswa spesial dari pak PD 3 untuk cewe’ yang ditaksir sama anaknya ini…” lena cekikikan menggodai sambil menyentilkan tanganya ke dagu zak


Len,, apaan sih kamu,, jadi badmood akunya…” kali ini zak cemberut dengan 10 lipatan


Yaa.. yaa… becanda… kan kamu sendiri yang sering ingetin aku biar tetap khusnudzon… kaya gini nih (len,, khusnudzon,, lagian dengan khusnudzon banyak manfaat yang kita dapatkan, melegakan hati dan tidak memberatkan fikiran,, jadi kita bisa fokus untuk ngerjain sesuatu hal yang memang harus kita kerjain,, gimana ??)” Lena menirukan gaya zak


Hiyaa,, bener itu kata-kataku… tapi lena sayang ini bukan seudzon namanya ini nyata… titik…” kinan mencubit pipi sahabatnya itu


Nyata nan ?? tau dari mana ??...” lena senyum-senyum tipis sambil mengerlingkan matanya untuk menggodai zak


Lenaaaaaaaaa….” dengan wajahnya yang masih cemberut 10 lipatan zak membelalakkan matanya


Lena nyengir kuda sambil berkata “iyaa dehh,, anak cantik ga boleh sering-sering cemberut yaa…


Meskipun masih ada gurat lipatan, Zak tetap membalas dengan senyuman disertai sentilan kecil di kerudung lena, yaa… walaupun senyumnya rada dipaksa-paksakan manis…


Dan seuasai kelas pengantar manajemen… zak dan lena segera keluar dari kelas,, namun sama sekali tidak mengarah ke arah akademik mereka berjalan lurus menuju perpustakaan…


Sementara Randy yang tengah berada di ruang tunggu ruangan dekan terlihat sangat was-was dan tak henti-hentinya melihat ke arah akademik… Mami Randy yang baru saja keluar dari ruangan papinya pun segera menghampirinya dan berkata “Lovely,, mana teman kamu yang mau dikenalin…


Mungkin kuliahnya belum kelar mam,, tunggu 15 menit lagi yaa mamiku tersayang…” dengan senyumnya yang masih harap-harap cemas


Lovely,,, mami masih ada urusan,, kalau dia tidak muncul 5 menit lagi… mami tinggal saja…” sela maminya seketika


Yaaaaa… mami… 10 menit aja kalo gitu,,, please mam,, ini untuk masa depan anak mami yang satu-satunya ini… yaa… yaa…” bujuk randy pada maminya


Kalau dia memang masa depan anak mami,, yaa.. ajak ke rumah aja,, kita dinner, skalian papi juga kenalan… gimana ??” tanya maminya sambil tersenyum


Mam,, gimana mau diajak dinner,, diajak ngobrol aja susahnya minta ampun…” celetuk randy dengan memasang kembali tampang memelasnya


Yaa sudah kalau begitu mami pergi sekarang aja…” sembari mengecup kening anak tersayangnya


yaa.. yaa.. mami gimana sihh,, ini belum lima menit mam…” wajah randy kian memelas


Randy… mylovely… kan kamu sendiri yang bilang jangankan diajak dinner, diajak ngobrol aja susahnya minta ampun… itu berarti walaupun kamu menunggu sampai seharian sampai besok sekalipun, mami yakin sekali dia tidak akan pernah datang… mami tidak mau buang-buang waktu untuk suatu hal yang sudah jelas-jelas tidak akan ada… sudah yaa sayang mami pergi dulu…” maminya pun melangkah keluar


Randy hanya mampu melenguh dan menarik nafas berulang kali sembari tetap melihat ke depan akademik berharap apa yang dikatakan maminya barusan tidak benar adanya… mentari yang kini telah sampai di puncaknya benar-benar melengkapi suasana hati randy yang kian mendidih kekecewaannya…


Sementara di belahan bumi yang berbeda,, mentari masih hangat-hangatnya… di sana terlihat akram yang tengah merapikan barang-barang… ia baru saja terlihat meletakkan sebuah bingkai foto kecil di sudut meja samping tempat tidurnya… ia senyum-senyum sendiri dan terus menatapi wajah yang ada dalam bingkai itu… wajah dua anak kecil yang sekarang telah berubah menjadi lelaki dan wanita dewasa…




**...Gugur tak ingin hadir di februari...**



To be continued 


0 VLP'ers comment:

Post a Comment

Kesopanan berkomentar cerminan dari kepribadian kita ! Silakan berkomentar sobat ^_*05

From VLP To Friends

Blog Indonesia

blog-indonesia.com

VLP Chats

Hitstats

Indonesia Blogger

Blogger Indo