**Part 1**
Ketika malam menyatakan perasaannya,, saat itu raut bulan memendar kemerah-merahan,, awan pun dengan sigap menyeringai, seolah mengerti maksud isyarat bulan,, ia memancang formasinya tepat di depan wajah sang bulan… lama… yaa lumayann lama,,, sepertinya bulan tak mampu memperlihatkan rasanya… Ia tetap betah berada di balik awan,,, mungkin itu yang dinamakan bersembunyi ataukah itu yang disebut tersipu ???
Lama menanti jawab sang bulan,, malam pun menyapa sang bintang… namun bintang tak seperti kemarin,, kali ini bintang lebih banyak diam,, mungkin saja ada masalah pada porosnya atau mungkin stok cahayanya telah habis dikerahkan kemarin… yaa.. bintang kali ini murung… benar-benar murung…
Tak ada yang terjadi,,, semua masih sama,, bulan tetap di punggungi awan,, bintang pun masih tetap terdiam… Malam tak tau lagi menyapa siapa,, ia pun memutuskan menghabiskan waktunya sendiri,, benar-benar sepi… benar-benar sunyi…
Entah kenapa… awan tiba-tiba saja semakin pekat,, apakah yang terjadi padanya,, ada apa gerangan ??? entahlah,, mungkin saja semuanya menyatu untuk memisahkan bulan dari malam atau mungkin rapat antar suku untuk menyiapkan rencana selanjutnya…
Malampun tiba-tiba menjadi sedih.. bahkan sangat sedih dan semakin sedih… tidak ada lagi tempatnya untuk beradu pandang,, tidak ada lagi yang mau menemaninya… malam pun berurai air mata… ia menangis menjadi-jadi… mengerahkan seluruh tenaganya… Apakah bulan melihatku menangis ?? gumamnya perlahan…
**…Malam selalu merasa sepi meskipun bulan merona dan bintang bercahaya…**
***************
To be Continued
0 VLP'ers comment:
Post a Comment
Kesopanan berkomentar cerminan dari kepribadian kita ! Silakan berkomentar sobat ^_*05