**...Sebab Sunyi Tak Ingin Sendiri...** 
Titik-titik  hujan masih tersisa... menemani pucuk menyantap sari-sari makanannya...  Awanpun masih berarak meski telah berpencar-pencar... Namun tampak jauh  di sana pelangi telah memendarkan keindahannya tepat di pertengahan  lengkungan bumi... Bersama aura hujan yang masih menyentuh tulang-tulang  rasa...
Senjapun tak ingin ketinggalan menapaki lekukan  bukit... seolah menebar pesona di balik lembah kesepian yang seperti tak  berpenghuni... yaa.. seperti tak berpenghuni...
Namun  jauh di kaki lembah,, sunyi terlihat menyeka sudut-sudut matanya...  memerah hidungnya dengan sapu tangan merah marun pemberian ramai...  entah apa yang ia tangisi... entahlah tak ada yang tau...
Saat  bumi telah mencapai puncak rona keemasan,, sunyi masih tetap menangis  di sana... masih menyeka kesedihannya hingga ia tak menyadari puluhan  panggilan berdering di henpondnya... yaa ada 22 misscalled... 22  misscalled...
Sunyi sama sekali tidak menyadari  semuanya... ia tetap larut dalam buaian sepinya,, terlihat tangan-tangan  kecilnya menuliskan sederet kata di sebuah pucuk pemberian semilir "Biarkan lukaku ku titipkan pada rintik hujan di ufuk senja"...
**...Sebab Sunyi Tak Ingin Sendiri...** 
Tweet





 
 


 






 



 
 


0 VLP'ers comment:
Post a Comment
Kesopanan berkomentar cerminan dari kepribadian kita ! Silakan berkomentar sobat ^_*05