Banyak Jalan Menuju (Tak) Korupsi

Ilustrasi (sumber gambar : google)

Assalaamu’alaikum…

Korupsi ?? Waduh,, kenapa jadi bahas korupsi yak,, hehe… Nggak apa-apa sob, sekali-sekali kita membahas permasalahan Negara yang satu ini, sekedar memberi masukan dan pendapat tentang masalah yang telah berjamaah dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jabatan (low,middle n high)di negeri tercinta kita ini. 

Owya, Menurut sobat apa sebenarnya faktor yang dapat memicu terjadinya korupsi ??

Korupsi = Pencurian = Besar kemungkinan faktor ekonomi.

Masa’’ iya sih, faktor ekonomi yang menyebabkan petinggi-petinggi kita melakukan korupsi, bukankah mereka sudah digaji plus diberikan tunjangan yang Insya ALLAH dapat memenuhi kebutuhan mereka jika dikelola dengan baik. Ternyata bukan hanya pencopet yang beralasan faktor ekonomi, korupsiers juga. Sekali lagi alasan ekonomi, karena  katanya semakin tinggi kedudukan seseorang maka kebutuhan hidupnya pun  kian meningkat.

Lantas, pantaskah kita menyalahkan kebutuhan hidup yang kian meningkat untuk mencuri ??

Heemm,, Rainy rasa sobat bisa menjawab sendiri. Ckckc.. Pertanyaannya lanjut sob, mengapa korupsiers di negeri kita tak jengah-jengah melakukannya ?? Apakah hukum yang benar-benar takluk atau ada apakah gerangan ?? 

Ternyata setelah di cek per ricek, diamati tindak-tanduk para korupsiers ini, mereka menganut falsafah Banyak jalan menuju korupsi.

Wahh,, wahh,, falsafah yang luar biasa pantas saja tetap eksis ya sob, selalu saja ada celah… Mengapa rainy berkesimpulan seperti itu ?? Coba sobat perhatikan pemberitaan-pemberitaan yang beredar, kurang lebih mengatakan “setelah uang pelicin dan barang-barang berharga begitu mudah untuk dilacak, maka banyak diantara pelaku korupsi ini yang melakukan gratifikasi s**s) – seperti yang tengah diberitakan hangat, katanya pemilihan jalan ini diduga kuat karena belum ada undang-undang yang mengatur soal gratifikasi.”

See, bisa terlihat kan, para korupsiers ini mencari celah alias jalan lain yang masih bisa mereka tempuh untuk korupsi. Setelah sebelumnya marak beredar pemberitaan tentang inisial buah, kini dan dulu (lho?) mereka beralih ke area yang lebih jauh. Heeemm.. betul-betul memprihatinkan ya sob…

Jika kecerdasan dan kepintaran mereka itu digunakan untuk memajukan Negara tercinta kita ini, pastilah akan beda hasilnya, hanya saja mereka lebih senang menggunakan kecerdasan dan kepintaran mereka untuk mengelabui negeri tercinta kita. Sangat disayangkan.

Karena para korupsiers menganut falsafah banyak jalan menuju korupsi, maka kita sebagai warga Indonesia yang baik dan bermartabat (cieeee,,) harus mengajukan falsafah yang baru, banyak jalan menuju (tak) korupsi. Apa saja garis besar dari falsafah ini, yukk cekidott ::

  

1. Banyak bersyukur

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah, tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik (DMasiv)

Pernah dengar lirik di atas kan sob ?? Nah, kalau para korupsiers ini banyak bersyukur insya ALLAH mereka tak akan korupsi lagi, kenapa ?? Karena nikmat ALLAH SWT yang telah diberikan kepada mereka itu sudah begitu banyak baik materi dan non-materi, jadi tak perlu lagi mencari yang tak halal (artikel tentang mengapa kita harus bersyukur bisa sobat baca di link Gaji dari ALLAH).

Saran untuk mereka para korupsiers dan untuk kita-kita juga nih ya agar kita senantiasa mampu bersyukur, salah satu caranya banyak-banyak melihat ke bawah bukan kelamaan mendongak ke atas. 

2. Jabatan itu amanah bukan permainan

Jika para korupsiers ini sadar sesadar-sadarnya bahwa  jabatan mereka itu adalah amanah, yakin deh mereka tak akan berani melakukan korupsi, kenapa ?? karena mereka takut pada ALLAH SWT dan akan melakukan apa yang diperintahkan serta menjauhi laranganNYA. (**ini mah udah dihafal luar kepala sama mereka, justru itu aspirasi ini harus sampai ke hati mereka , chayoo sob, majuu,, apaaa coba,,hehe)

Balik lagi sob, ALLAH SWT telah mewanti-wanti kita dengan Firman-Nya : “Wahai orang-orang yang beriman ! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal : 27)

3. Harta adalah cobaan

Yang ini tak kalah penting dengan jurus yang sebelum-sebelumnya sob,  jika para korupsiers ini lagi-lagi semakin sadar sesadar-sadarnya bahwa harta adalah cobaan, yakin deh, mereka tak akan saling berebut dan bersaing untuk mendapatkan hasil korupsi. ALLAH SWT Ttak henti mengingatkan kita lewat firmanNYA : “ Dan ketahuilah bahwa harta-mu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (QS. Al-Anfal : 28)

 

4. Kemegahan dunia kita akan ditanyakan oleh ALLAH SWT

Nah,, ini juga nih sob, kalau para korupsiers kembali sadar sesadar-sadarnya bahwa kemegahan dunianya akan ditanya oleh ALLAH SWT, maka mereka tak akan lagi dekat-dekat dengan penyakit bin virus mematikan dunia dan akhirat alias korupsi.

Kembali lagi kita dapat melihat peringatan ALLAH SWT dalam firmanNYA“ Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak ! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak ! sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).” (QS. At-Takatsur : 1-8)

Nah gimana sob, mantap kan falsafah baru yang akan kita usulkan. Yukk, mari kita sama-sama berantas korupsi tegakkan kejujuran. Karena kebohongan adalah induk dari segala kejahatan. 

Satu lagi sob, jangan sampai lupa, kita juga perlu mengoreksi diri kita, semoga kita senantiasa berada dalam jalan kebaikan dan lindunganNYA dan negara tercinta kita bebas dari korupsi.. aamiin ^_^

Berani JUJUR itu HEBAT :)

Wassalaam

 Salam santun ukhuwah fillah & mari berbagi sobat... ^_*05

Tweet